LAJUR.CO, KENDARI – Prediksi banjir pesisir atau banjir rob bakal melanda Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diantisipasi cepat oleh Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto. Jumat (15/3/2024), mantan Kapolda Sultra itu mengumpulkan sejumlah instansi terkait menggelar rapat khusus membahas mitigasi potensi banjir rob yang diperkirakan terjadi di pesisir timur Kendari, Kabupaten Konawe dan Kabupaten Konawe Utara hingga 18 Maret 2024.
Rapat turut dihadiri Kepala Stasiun Meteorologi Sultra Sugeng Widarko, dan Kepala Stasiun Klimatologi Aris Yunatas. Saat rapat, BMKG menyebutkan bibit siklon tropis berdampak signifikan terhadap peningkatan kecepatan angin. Kondisi ini akan berpengaruh pada tinggi gelombang di beberapa wilayah perairan, termasuk wilayah Sultra
Kedua, fenomena super new moon atau fase bulan baru yang bersamaan dengan Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi). Fenomena ini disebut berdampak pada peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum, yang berpotensi memicu banjir pesisir (rob) di wilayah pesisir Sultra.
Ketiga peta streamline menunjukkan bahwa di Sultra terdapat fenomena belokan angin (shearline) dan adanya pertemuan dua massa udara (konvergensi). Kondisi ini dapat memicu potensi hujan lebat, disertai angin kencang dan guntur.
Berdasarkan analisis cuaca dan iklim tersebut, Andap mengingatkan seluruh instansi terkait siap siaga di seluruh wilayah Sultra.
“Seluruh stakeholders segera lakukan koordinasi untuk mitigasi dan menyiapkan langkah antisipasi, sehingga dampak dari bencana dapat diminimalisir dan lakukan respon cepat bencana,” kata Sekjen Kemenkumham RI tersebut.
Andap juga mengingatkan agar masyarakat pun meningkatkan kewaspadaan, termasuk bagi para nelayan.
“Para nelayan dihimbau agar lebih mencermati info dan prakiraan yang disampaikan MKG Sultra. Demikian pula masyarakat yang bertempat tinggal dan beraktivitas di wilayah pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan,” sambung Andap.
Rapat diantaranya dihadiri Asisten I Sekda, Kadis Kesehatan Sultra Hj Usnia, Kadis Cipta Karya dan Tata Ruang Martin Effendi Patulak, Kadis Sumber Daya Air dan Bina Marga Pahri Yamsul, Kasatpol PP Sultra Hamim Imbu, Sekretaris Dinas Sosial serta Sekretaris BPBD.
Andap kemudian membagi tugas ke setiap OPD. BPBD Sultra diminta menyusun mitigasi risiko potensi gelombang tinggi yang dapat akibatkan banjir rob dengan berikan edukasi kepada masyarakat mengenai potensi gelombang tinggi yang dapat akibatkan banjir rob. Termasuk mendirikan pos pantau di titik potensi banjir.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Pahri Yamsul diinstruksikan melakukan normalisasi sungai akibat sedimentasi, dan perbaikan tanggul akibat longsor bekerjasama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV.
Masih dalam rapat tersebut, Andap menegaskan OPD memiliki quick respon time apabila terjadi bencana banjir rob di Sultra. Dinas Sosial Sultra misalnya diarahkan untuk menyiapkan dapur umum, dan tenda pengungsi. Dinas Kesehatan ditugasi mendirikan tenda darurat, berikan layanan medis, dan siapkan mobil keliling untuk pelayanan kesehatan.
Selanjutnya, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang diinstruksikan menyediakan tandon air bersih di titik-titik potensi banjir. BPBD bersiap membuat tenda pengungsi, pengerahan tangki mobil air, intens koordinasi dengan TNI/Polri, segera melakukan assessment dan melaporkan korban terdampak, serta menyediakan toilet portable di tenda pengungsi. Terakhir, Satpol PP diminta menyiapkan personel untuk menolong korban apabila terjadi bencana.
Andap menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan di saluran air ataupun sungai.
“Mari kita sama-sama siaga dan waspada mengantisipasi fenomena super new moon yang dapat akibatkan banjir rob ini. Saya juga menghimbau untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan di saluran air maupun sungai,” pungkas Andap. Adm