LAJUR.CO, JAKARTA – Andi Muhammad Yusuf dipercaya Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk melakukan perubahan dan pembangunan di Kabupaten Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra). Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No.100.2.3.1/1223 tahun 2023 tanggal 22 Mei 2023.
Asisten Deputi Infrastruktur Pemerintahan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI itu berkomitmen menjalankan sejumlah program prioritas di Negeri Seribu Gua. Saat ini, dirinya tengah merumuskan formula penanganan tingginya prevalensi angka stunting di daerah yang dipimpinnya.
Mengingat angka stunting di Buteng terbilang tinggi, mencapai sekitar 20 persen. Sehingga bagi Andi Yusuf, butuh persiapan secara berkelanjutan untuk mempercepat menurunkan angka tersebut. Terlebih, target yang diinstruksikan presiden melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting pada tahun 2024 harus mencapai 14 persen.
“Karena stunting memang sangat tinggi disana untuk sementara laporannya ada sekitar 20%. Itulah kita mau carikan formulanya,” ujar Andi Muhammad Yusuf saat ditemui awak Lajur.co, di TMII, Minggu (4/6/2023).
Intervensi percepatan penurunan prevalensi angka stunting dilakukan pria asal Kabupaten Wajo itu mulai dari hulu ke hilir. Program tersebut nantinya akan dilaksanakan pada setiap kecamatan di Buteng dengan melibatkan seluruh stakeholder yang ada.
Stunting menurut World Health Organization (WHO) merupakan gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan kekurangan asupan gizi, terserang infeksi maupun stimulasi tidak memadai. Stunting dapat terjadi juga karena faktor air, sanitasi, dan lingkungan.
Pengaruh lingkungan ini dapat berupa ketersediaan air dan infrastruktur sanitasi; air yang terkontaminasi; dan praktik kebersihan
yang buruk. Kebersihan yang buruk dan kurangnya sanitasi dapat menyebabkan peningkatan permeabilitas usus kecil terhadap patogen, dan mengurangi penyerapan nutrisi.
“Ini yang menjadi perhatian kita bagaimana sanitasi karena itu berpengaruh besar terhadap stunting, bagaimana air bersih, bagaimana air minumnya masyarakat,” lanjutnya.
Sementara itu akses terhadap air bersih dan pelayanan sanitasi dasar merupakan salah satu program prioritas nasional, yang tertuang dalam Perpres Nomor 185 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi.
Selain komitmennya pada percepatan penurunan angka stunting, penjabat bupati yang baru dilantik pada 23 Mei 2023 itu juga akan memperhatikan aspek lain di daerahnya. Mulai dari pengembangan dan penguatan UMKM, pariwisata, potensi pertanian, dan potensi kelautan hingga peningkatan disiplin ASN di lingkup Pemda Buteng. Red