SULTRABERITA.ID, KENDARI – Wakil Ketua DPRD Sultra, Muh Endang SA menyatakan Provinsi Sultra sangat rentan terjangkit virus Corona. Hal ini diutarakan Politisi Demokrat itu berdasarkan pantauan hilir mudik TKA asal Negara Cina, asal muasal Pneumonia Wuhan yang masih terbilang tinggi di Bandara Haluoleo.
Sebaran virus mematikan ini diketahui sangat cepat. Dalam hitungan hari, sejumlah negara sudah mengonfirmasi warganya yang terpapar virus Corona.
“Kita sangat rentan karena banyak TKA dari Tiongkok. Kita tidak tahu di Morosi arus keluar masuk TKA Cina. Belum lagi ke Morowali rata-rata lewat Sultra. Belum lagi smelter lain. Karena sangat rentan, Pemprov jangan seperti pemadam kebakaran, baru kaget, bergerak setelah ada. Kalau perlu pilih opsi moratorium TKA Cina dulu,” papar Endang, Senin 27 Januari 2020.
BACA JUGA :
- HUT ke-76 TNI, Andap Perkuat Kerja Sama Hadapi Pemilu
- Daftar Daerah Masuk Zona Merah Peringatan Dini Kekeringan Awal Oktober
- Dua Nelayan Sempat Hilang di Perairan Karang Kapota Dievakuasi ke Wanci Dalam Keadaan Selamat
- Dayumin Sabet Medali di Hangzhou China Ditengah Minimnya Perhatian Pemda Sultra Pada Cabor Dayung
- Pekerja Swasta di Kendari Tewas Usai Tabrak Mobil Mahasiswi di U-Turn Lepolepo
Melihat fakta arus hilir mudik TKA yang masih tinggi di Bandara Haluoleo selang laporan wabah Corona merebak, Endang meminta pemerintah tak tinggal diam.
Apalagi, upaya pencegahan penyebaran virus tersebut masih berpotensi bocor dengan minimnya pemakaian masker TKA Cina yang melakukan transit di Bandara Haluoleo.
“Kemarin saya dari Bandara. TKA Cina masih banyak. Tidak pakai masker lagi. Ini bagaimana. Memang ada scanner khusus dari KKP tapi ini kan rawan sekali Sultra,” ujar Endang.
Olehnya itu, DPRD Sultra dikabarkan akan menggelar rapat khusus dengan Gubernur Sultra, Kapolda Sultra. Termasuk Dinas Kesehatan, KKP dan instansi terkait guna mengambil langkah tegas menyetop peluang masuk wabah tersebut di Sultra.
“Besok dengan Gubernur, Kapolda, Danlanud juga. Dalam rangka mitigasi virus. Saya lihat kan ini ini masih hilir mudik TKA Cina,” pungkasnya.
Sebagaimana dirilis Sultraberita.id belum lama ini, IDI Sultra memberi warning pada pemerintah menyusul merebaknya virus Corona.
Provinsi Sultra khususnya Kota Kendari dinilai sebagai daerah rawan terjangkit virus lantaran Kota Lulo ini menjadi jalur transit TKA Cina yang bekerja di perusahaan-perusahan tambang.
Sementara itu, dilansir dari Associated Press (AP), Minggu 26 Januari 2020, virus baru ini mempercepat penyebarannya di China dengan toal korban meninggal 56 orang. Pemerintah China menyebut situasi ini begitu genting dan membatasi semua perjalanan.
Angka-angka yang dilaporkan Minggu pagi ini menandai peningkatan 15 kematian dan 688 kasus dengan total 1.975 infeksi virus.
Dilansir dari detik.com pemerintah juga melaporkan lima kasus di Hong Kong, dua di Makau dan tiga di Taiwan. Sejumlah kecil kasus juga telah ditemukan di Thailand, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Vietnam, Singapura, Malaysia, Nepal, Prancis dan Australia. Adm