SULTRABERITA.ID, KONUT – Bupati Konawe Utara, Ruksamin mengonfirmasi keberadaan 10 mahasiswa asal Konawe Utara yang terjebak di Hubei. Hubei merupakan bagian wilayah Kota Wuhan di Negara China yang menjadi pusat konsentrasi wabah mematikan, coronavirus.
BACA JUGA :
- BBP Sultra Latih 76 Guru & 4 Pegiat Komunitas Perkuat Pelestarian Bahasa Wolio
- Gunakan Platform E-MTQ, ASR Tekankan Dewan Hakim STQH Beri Penilaian Adil & Objektif
- Viral Keluarga Pasien RSUD Muna Barat Ngamuk, Kesal Gegara Bensin Ambulance Habis
- Kepala BI Sultra: ‘ATM’ Sampah PlasticPay Bisa Diakuisisi Perbankan atau Desa Wisata
- Warga Nikmati Layanan Publik Gratis di Ajang Car Free Day Polda Sultra Sambut Hari Bhayangkara
Kesepuluh mahasiswa itu merupakan mahasiswa kedoteran yang tengah menempuh pendidikan di Kota Wuhan basis penyebaran virus Corona.
Parahnya dampak virus tersebut dan kondisi Kota Wuhan yang terisolasi oleh pemerintah setempat membuat Bupati Ruksamin panik.
Politisi PBB itu dikabarkan tengah melakukan koordinasi dengan KBRI di China dan Rektor Institute yang memfasilitasi pemberangkatan mahasiswa tersebut demi pemulangan warga Konut.
“Ini sudah saya instruksikan beberapa hari yang lalu sejak melihat pemberitaan media International tentang virus di China,” kata Bupati Konawe Utara, Ruksamin dalam rilis pers diterima media, Senin ( 27/1/2020)
Melaui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Konut, Bupati Konawe Utara mengintruksikan dengan tegas agar segera melakukan koordinasi dengan Rektor Institute yang memfasilitasi Pemerintah Konut dengan Fakultas Kedokteran tempat putra-putri Konawe Utara menimba ilmu.
“Saya menginstruksikan ke Kadis P&K untuk berkoordinasi dengan Rektor Institute sebagai lembaga yang memfasilitasi antara pemda dengan Universitas di China agar melakukan koordinasi dengan Kedutaan Besar Indonesia di China agar mahasiswa yang dari Konawe Utara yang ada di China saat ini untuk segera dipulangkan dulu,” katanya.
“Pokoknya mereka harus pulang. Di Wuhan sudah ada korban, cadangan makanan menipis dan transportasi di tutup. Anak-anak mengalami trauma. Jadi intinya mereka cepat pulang bagaimanapun caranya. Kalo perlu langsung di KBRI,” tegasnya.
Saat ini KBRI melalui kantor kedutaan telah memerintah agar semua Warga Negara Indonesia (WNI) segera di pulangkan. Khusus WNI asal China yang tiba di tanah air akan melalui proses karantina. Adm