SULTRABERITA.ID, KONUT – Bupati Konawe Utara, Ruksamin mengonfirmasi keberadaan 10 mahasiswa asal Konawe Utara yang terjebak di Hubei. Hubei merupakan bagian wilayah Kota Wuhan di Negara China yang menjadi pusat konsentrasi wabah mematikan, coronavirus.
BACA JUGA :
- Astra Motor Sulsel Bersama AHM Salurkan Bantuan Alat Sprayer ke Kelompok Tani Bantimurung
- Mahasiswa PGSD Unsultra Lulus Sarjana Pendidikan Tanpa Skripsi
- Hati-hati, Kecanduan Game Online Bisa Pengaruhi Otak Seperti Narkoba
- Dari Konsel, Wamen Stella Christie Lanjut Tinjau Lokasi Sekolah Garuda di Wakatobi & Konawe
- Wahyu Dhyatmika Lantik Pengurus AMSI Sultra Periode 2024-2028, Berikut Daftar Lengkapnya!
Kesepuluh mahasiswa itu merupakan mahasiswa kedoteran yang tengah menempuh pendidikan di Kota Wuhan basis penyebaran virus Corona.
Parahnya dampak virus tersebut dan kondisi Kota Wuhan yang terisolasi oleh pemerintah setempat membuat Bupati Ruksamin panik.
Politisi PBB itu dikabarkan tengah melakukan koordinasi dengan KBRI di China dan Rektor Institute yang memfasilitasi pemberangkatan mahasiswa tersebut demi pemulangan warga Konut.
“Ini sudah saya instruksikan beberapa hari yang lalu sejak melihat pemberitaan media International tentang virus di China,” kata Bupati Konawe Utara, Ruksamin dalam rilis pers diterima media, Senin ( 27/1/2020)
Melaui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Konut, Bupati Konawe Utara mengintruksikan dengan tegas agar segera melakukan koordinasi dengan Rektor Institute yang memfasilitasi Pemerintah Konut dengan Fakultas Kedokteran tempat putra-putri Konawe Utara menimba ilmu.
“Saya menginstruksikan ke Kadis P&K untuk berkoordinasi dengan Rektor Institute sebagai lembaga yang memfasilitasi antara pemda dengan Universitas di China agar melakukan koordinasi dengan Kedutaan Besar Indonesia di China agar mahasiswa yang dari Konawe Utara yang ada di China saat ini untuk segera dipulangkan dulu,” katanya.
“Pokoknya mereka harus pulang. Di Wuhan sudah ada korban, cadangan makanan menipis dan transportasi di tutup. Anak-anak mengalami trauma. Jadi intinya mereka cepat pulang bagaimanapun caranya. Kalo perlu langsung di KBRI,” tegasnya.
Saat ini KBRI melalui kantor kedutaan telah memerintah agar semua Warga Negara Indonesia (WNI) segera di pulangkan. Khusus WNI asal China yang tiba di tanah air akan melalui proses karantina. Adm