BERITA TERKINIHEADLINE

Basarnas Stop Pencarian Penumpang Kapal Kopra Busel yang Hilang di Laut Banda

×

Basarnas Stop Pencarian Penumpang Kapal Kopra Busel yang Hilang di Laut Banda

Sebarkan artikel ini

LAJUR.CO, KENDARI – Basarnas Kendari menyetop upaya pencarian satu orang penumpang kapal kopra asal Buton Selatan yang tenggelam di Laut Banda pekan lalu.

Keputusan ini diambil karena selama tujuh hari operasi pencarian, keberadaan korban sama tidak diketahui. Tim tidak menemukan tanda-tanda keberadaan korban bernama Wahyu (30 tahun).

Padahal tim Basarnas sudah melakukan penyisiran, termasuk memapelkan kapal-kapal yang melewati rute dimana kemungkinan korban didapati.

“Hasil pemantauan dan pemapelan kepada SROP Kendari, KSOP dan LLS serta KUPP Molawe hingga hari ke hasilnya nihil. Karena itu, Operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup,” urai Kepala Basarnas Kendari, Aris Sofingi, Sabtu (19/9/2021).

Wahyu adalah satu dari empat penumpang kapal kopra asal Buton Selatan rute Batu Atas – Sorong Papua yang tenggelam di Laut Banda pada 12 September lalu.

Wahyu meninggalkan kapal ditengah kondisi kapal yang setengah karam. Kala itu ia berenang hendak mencari bantuan. Sejak itu, kabarnya tidak diketahui.

Tiga rekannya memilih bertahan di atas kapal berharap. Saat menanti pertolongan, dua penumpang meregang nyawa di tengah laut. Penumpang tersebut bernama Hasanuddin (34 tahun) dan Ihsanuddin (43 tahun).

Baca Juga :  Tips Menghadapi Suhu Panas agar Tetap Sehat

Satu korban selamat yang masih hidup bernam Jamaludin (54 tahun). Sebelum dievakuasi oleh Basarnas, Jamaluddin diselamatkan oleh kapal yang kebetulan melintas di laut Banda.

Sebelumnya diberitakan, Basarnas Kendari melaporkan penemuan dua mayat plus satu korban selamat mengambang di Laut Banda yang dievakuasi Basarnas Kendari, Senin (13/9/2021).

Kepala Basarnas Kendari, Aris Sofingi mengatakan, ketiga orang terdiri dari dua korban meninggal dan satu selamat merupakan penumpang salah satu kapal yang nyaris tenggelam. Belum diketahui pasti, nama kapal ditumpangi oleh korban.

“Nama kapal sampai saat ini belum kami ketahui pastinya dikarenakan korban yang selamat tidak mengetahui. Kapal tersebut merupakan kapal bekas yang baru saja dibeli di Batu Atas Kabupaten Buton Selatan.

“Satu orang dievakusi di kapal KMN Fajar Mulia 09 sedangkan 2 orang penumpang dievakuasi di atas atap kapal yang nyaris tenggelam itu dalam keadaan meninggal dunia,” jelas Aris Sofingi.

Baca Juga :  4 Efek Negatif Overthinking Pada Kesehatan

Berdasarkan info dari korban yang selamat, total jumlah penumpang kapal yang nyaris tenggelam berjumlah empa orang. Tiga orang berhasil ditemukan, sementara satu orang 1 orang penumpang masih dalam proses pencarian.

Berikut, korban yang belum ditemukan bernama Wahyu (30 tahun). Keempat penumpang kapal ini seluruhnya berdomisili di Maros Sulawesi Selatan.

Meski belum diketahui persis namanya, kata Aris, kapal naas tersebut dilaporkan melintasi rute Batu Atas Buton Selatan- Sorong Papua. Ciri-ciri kapal yakni berwarna abu – abu GT 6.

Kapal tersebut berangkat sejak Minggu 5 September 2021. Rutenya adalah Batu Atas – Sorong Papua. Pada hari Selasa 7 September 2021 sekitar pukul 12.00 Wita, kapal dihantam ombak dan kemasukan air.

Alhasil posisi kapal dalam posisi nyaris tenggelam menyisakan atap kapal untuk tempat keempat korban bertahan.

“Pada hari Rabu 8 September 2021, satu org korban bernama Ihsanuddin meninggal dunia, disusul oleh korban bernama Hasanuddin pada hari Kamis 9 September 2021 berdasarkan pengakuan dari korban yang selamat.
Pada hari Minggu tgl 12 September 2021,” jelasnya.

Baca Juga :  7 Camilan Sehat yang Aman Dikonsumsi di Tengah Malam

Korban lain bernama Wahyu memilih berenang dengan melompat ke tengah laut. Ia berinisiatif untuk mencari bantuan.

Sayang, nasibnya hingga kini hingga belum diketahui.

“Saat berita ini dirilis ini korban masih dalam pencarian,” sambung Aris Sofingi.

Beruntung, Senin 13 September 2021 sekitar pukul 10.00 Wita, kapal nyaris tenggelam ini ditemukan oleh KMN Fajar Mulia 09. Korban selamat kemudian dievakuasi ke kapal KMN Fajar Mulia. Pemilik kapal ini kemudian mengontak pihak Basarnas untuk meminta pertolongan.

Aris Sofingi menuturkan, evakuasi korban kapal tenggelam oleh Basarnas Kendari menggunakan KN SAR Pacitan. Begitu tiba di Dermaga Utama Basarnas Kawasan Timur Kendari, 2 korban meninggal langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari. Sementara satu orang korban selamat dibawa ke Rumah Sakit Santa Anna untuk mendapat penanganan medis. Adm

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x