LAJUR.CO, KENDARI – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) memberikan beberapa saran ke Pemprov Sultra agar kebijakan operasi pasar yang selama ini digelar dapat efektif menekan angka inflasi.
Pertama, operasi pasar harus menyasar pasar yang memang menjadi objek penilaian inflasi. Dengan begitu, upaya stabilisasi harga di pasar-padar yang menjadi konsentrasi aktivitas belanja masyarakat dapat berjalan baik.
“Pastikan operasi pasar ke pasar yang jadi objek penilaian inflasi agar bisa efektif,” kata Kepala Perwakilan BI Sultra Doni Septadijaya saat rapat bersama Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto, Jumat (8/3/2024).
Ia mencontohkan, inflasi komoditi cabai di Kabupaten Konawe mampu ditekan seiring keberhasilan panen program tanam cabai serentak oleh pelajar di sana. Panen yang berlimpah di lokasi kebun yang berada persis di depan pasar praktis mempengaruhi harga pasaran cabai yang biasanya melambung tinggi.
“Gerakan tanam cabai sudah mulai ada dampaknya. Seperti di SMK 5 Unaaha, lokasi di depan pasar sehingga hasil panen bisa mempengaruhi harga cabai di pasaran,” sambungnya.
Pemerintah, lanjut Doni, juga harus memperlihatkan pola pengaturan operasi pasar agar lebih tertib dan teratur. Meski terlihat sepele, kondisi masyarakat yang berdesakan kala membeli produk pangan saat operasi pasar akan menimbulkan kepanikan sehingga memicu sentimen negatif terhadap inflasi.
“Pasar murah dilakukan secara rapi, jangan sampai ada crowded. Dilakukan secara rapi agar masyarakat tidak komplain,” terang Doni. Adm