LAJUR.CO, KENDARI – Dalam upaya mewujudkan program swasembada pangan & memaksimalkan penyerapan produk beras, Bulog Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Kodim 1417/Kendari mengadakan sosialisasi pengadaan gabah dan beras di wilayah kerja Kodim Kendari. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kerja sama berbagai pihak terkait dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.
Sebagaimana diketahui, Perum Bulog resmi memperlakukan kebijakan penyerapan gabah petani agar target swasembada pangan dapat tercapai. Sesuai Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Kepbadan) Nomor 2 Tahun 2025 tanggal 12 Januari 2025, pusat telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah dan beras.
Khusus Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani, HPP ditetapkan sebesar Rp 6.500 per kilogram (kg) dengan syarat kualitas gabah memenuhi ketentuan kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen. Di penggilingan, harga GKP ditetapkan sebesar Rp 6.700 per kg dengan syarat kualitas yang sama.
Sementara itu, GKP yang memenuhi kualitas dengan kadar air maksimal 14 persen dan kadar hampa maksimal 3 persen, akan dihargai Rp 8.000 per kg di penggilingan, dan Rp 8.200 per kg di gudang Bulog. Untuk beras, harga pembelian di gudang Bulog ditetapkan sebesar Rp 12.000 per kg dengan kualitas derajat sosoh minimal 100 persen, kadar air maksimal 14 persen, butir patah maksimal 25 persen, dan butir menir maksimal 2 persen.
Kepala Bulog Sultra, Sitti Mardati Saing, menyampaikan program swasembada pangan memerlukan kerja sama yang erat dari berbagai pihak, termasuk TNI, Dinas Pertanian, serta para petani dan pelaku usaha perberasan.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan, kami juga meminta bantuan Babinsa TNI, untuk membantu mensosialisasikan harga pembelian pemerintah (HPP) terbaru kepada para petani dan pelaku usaha beras,” ucap Sitti Mardati Saing, Kamis (23/01/2025).
Ia menekankan, Bulog memerlukan informasi terkait potensi lahan, luas areal tanam, serta jadwal panen agar proses penyerapan hasil panen dapat dilakukan secara maksimal. Komandan Kodim 1417/Kendari, Letkol Inf Herry Indrianto, menegaskan siap mendukung penuh program swasembada pangan dengan memanfaatkan peran Babinsa di lapangan.
“Wilayah kerja kami meliputi empat kabupaten/kota, dan kami akan mengerahkan jajaran Koramil serta Babinsa untuk membangun posko-posko. Posko ini akan digunakan untuk mendata luas tambah tanam perhari,” kata Letkol Inf Herry Indrianto.
Menurutnya, data luas tambah tanam tersebut sangat penting untuk melihat progres penanaman padi, yang nantinya akan menjadi dasar dalam meningkatkan produksi pangan.
“Kami juga memicu penanaman padi dari satu kali panen (IP1) menjadi dua kali panen (IP2), bahkan tiga kali panen (IP3). Semua ini demi mendukung tercapainya swasembada pangan,” ungkap Letkol Inf Herry Indrianto.
Babinsa menggandeng kolaborasi dengan Dinas Pertanian, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dan Bulog untuk memastikan implementasi program pembelian gabah di tingkat petani berjalan optimal di Sultra.
Laporan : Ika Astuti