BERITA TERKINIDAERAHHEADLINENASIONAL

Cerita Haru Guru Asal Buton, Berdialog Langsung dengan Paus Fransiskus Soal Pendidikan & Toleransi

×

Cerita Haru Guru Asal Buton, Berdialog Langsung dengan Paus Fransiskus Soal Pendidikan & Toleransi

Sebarkan artikel ini
Momen Anna Nurawalia berdialog langsung dengan Paus Fransiskus di Graha Pemuda, Gereja Katedral Jakarta, Rabu (4/9/2024).

LAJUR.CO, KENDARI – Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia menyimpan cerita tersendiri bagi seorang perempuan yang berasal dari Pulau Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra). Pemimpin umat Katolik seluruh dunia serta pemimpin negara Vatikan itu tengah berada di Indonesia sejak tanggal 3-6 September 2024.

Adapun salah satu rangkaian acara yang dihadiri Paus Fransiskus adalah pertemuan bersama Komunitas Indonesia di Graha Pemuda, Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Di momen inilah, seorang guru asal Pulau Buton, Anna Nurawaliyah berdialog langsung dengan Paus Fransiskus.

Anna Nurawaliya sendiri merupakan siswa dan volunteer dalam Scholas, sebuah komunitas pemuda lintas negara. Dirinya dipilih oleh Tim Scholas untuk menjadi host kegiatan dialog bersama Paus Fransiskus dalam kesempatan tersebut.

“Saya dipilih tim Scholas menjadi host kegiatan dialog bersama Paus, pertimbangannya bahwa saya volunteer pertama dari Indonesia untuk program Scholas Ocurentes. Saya bisa menceritakan pengalaman mengenai dampak dari kurikulum atau pedagogik dari program ini,” cerita Anna Nurawalia kepada awak Lajur.co, Kamis (5/9).

Baca Juga :  Program PPM PT Vale Dukung Pendidikan Mahasiswa Prasejahtera USN Kolaka

Di hadapan Paus Fransiskus, perempuan yang juga berprofesi sebagai guru ini bercerita soal toleransi dan pendidikan di daerahnya. Bagi Anna, sosok Paus sangat memberikan keteladanan yang baik bagi umat lintas agama dan lintas generasi. Anna melihat konsep hidup yang sederhana di dalam sosok Paus Fransiskus.

“Saya menghargai pola berpikir Paus yang cinta hidup sederhana. Saya senang mendapat kesempatan berdialog dengan beliau. Saya jarang menemukan pemimpin negara dan pemuka agama yang bersedia duduk mendengar suara anak muda tanpa ada imbalan politik,” ucap wanita yang juga menjadi fasilitator anak dan penyiar radio ini.

Jauh sebelum didapuk sebagai host dalam kegiatan dialog dengan Paus Fransiskus ini, Anna Nurawalia ternyata harus melewati jalan panjang untuk dapat masuk dalam komunitas Scholas Indonesia. Dirinya harus berjuang mengikuti sejumlah tahapan tes agar bisa dinyatakan lulus dan menjadi bagian dari Scholas.

Baca Juga :  Antusias Masyarakat Hindu Sambut Anjangsana Bupati Abd Azis di Pura Dalem Prajepati Atula

“Saya masuk ke dalam komunitas ini melalui rentetan test panjang, membuat essay, menerima beberapa kali interview test. Setelah diterima lulus, saya menjadi bagian dari Scholas,” ujarnya.

Perjuangannya pun membuahkan hasil. Ia mendapat kesempatan untuk mengumpulkan pengalaman edukatif bersama tim Scholas lainnya yakni di Italia, Eropa dan Liberia, Afrika Barat. Melalui komunitas tersebut, Anna melihat langsung seperti apa dampak yang muncul akibat praktik politik yang melanggar hak-hak demokrasi rakyatnya.

“Saya melihat langsung dampak dari politikus jahat terhadap rakyat miskin, banyak anak terlantar tidak bisa sekolah, anak perempuan dijual demi uang, eksploitasi anak muda, dan masih banyak lagi suara derita orang susah yang tidak pernah didengarkan pemimpin kita,” tuturnya penuh haru.

Baca Juga :  Calon Tenaga Honorer RS Jantung Oputa Yi Koo Kembali Tuntut BKD & Sekda Sultra Segera Terbitkan SK

Scholas adakah gerakan anak muda global yang berdedikasi mempromosikan budaya pertemuan melalui pendidikan. Adapun yang tergabung di dalamnya adalah anak-anak muda yang bersakbdari berbagai latar belakang baik agama, rasa, maupun kondisi sosial ekonomi.

Di acara pertemuan bersama Komunitas Indonesia ini, Paus Fransiskus juga melihat langsung Poliedron, simbol persatuan sekaligus karya seni yang dibangun Scholas Ocurentes mewakili semboyan Bhineka Tunggal Ika. Scholas Ocurentes sendiri merupakan komunitas dibawah naungan Vatikan yang kini telah hadir di Indonesia.

Saat agenda penting ini digelar, Anna Nurawalia juga berinteraksi langsung dengan sejumlah tokoh publik seperti Merry Riana, Nadya Mulia, Chelsea Islan, dan Happy Salma di Graha Pemuda Jakarta. Red








0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x