LAJUR.CO, KENDARI – Aksi para calo tiket di Pelabuhan Nusantara Kendari memasuki masa mudik Lebaran kian merajalela. Salah seorang warga Kabaena yang hendak mudik ke kampung halamannya di Kabupaten Muna bernama Mega dibuat geleng-geleng kepala, lantaran sulitnya memperoleh tiket kapal cepat lewat loket penjualan resmi.
Setiap mengantre tiket di loket penjualan resmi kapal cepat PT Pelayaran Dharma Indah, petugas selalu menyebut stok tiket habis terjual. Padahal, ia dan rekannya datang sejak pagi agar bisa memperoleh tiket mudik dengan tarif normal.
“Kemarin pagi kita mengantri untuk beli tiket untuk besok pagi (hari ini,red). Katanya petugas tidak bisa. Mesti besok juga belinya. Pagi-paginya kita pergi mengantri, baru jam 6 pagi, kata petugas, habis tiket. Tepok jidat eee,” kata Mega, Senin (8/4/2024).
“Kayak mereka kompak bilang habis tiket. Baru 2-3 orang yang antri bilang tiket sudah habis,” sambungnya dengan nada kesal.
Ironisnya, tiket di tangan para calo justru melimpah. Harganya jauh dari rata-rata tarif normal dijual di loket resmi.
Para calo beraksi secara terang-terangan di dekat lokasi penjualan tiket yang hanya berjarak beberapa meter dari kantor Polsek Kawasan Pelabuhan Kendari (KP3) Kendari.
Ada yang langsung mendatangi calon penumpang yang tengah mengantre. Ada juga yang full service menjemput bola, menawarkan tiket ke calon penumpang yang baru mendarat di Pelabuhan Nusantara Kendari.
Mega dan temannya mengaku sempat ditawari tiket kapal cepat oleh beberapa calo begitu gagal memperoleh tiket di loket resmi.
Tarifnya beragam, mulai dari Rp200 ribu untuk kelas non seat dan Rp300 ribu kelas eksekutif (seat) untuk rute Kendari – Raha. Padahal tarif normal tertera di loket penjualan resmi Rp160 ribu per penumpang.
Untuk rute Kendari – Baubau, harga tiket di tangan calo bisa mencapai Rp600 ribu per satu seat. Padahal normalnya, kelas excekutive rute Kendari-Baubau kategori dewasa dibanderol dengan harga Rp235 ribu.
“Ada yang tawari 200 ribu non seat sampai smpai 300 ribu. Terpaksa beli mi kasian. Yang Baubau tadi 600 ribu sama calo,” cerita Mega dengan nada kecewa.
Para calo makin leluasa beraksi lantaran tak ada satupun petugas kepolisian yang menertibkan tindakan mereka. Padahal kantor Polsek KP3 Kendari berdampingan dengan loket penjualan tiket resmi kapal cepat di Pelabuhan Nusantara Kendari.
“Kita tidak liat ada polisi tadi yang awasi calo di loket atau di antrian,” singkat Mega.
Diwawancarai terpisah tentang marak praktik calo di Pelabuhan Nusantara Kendari, Kepala Dinas Perhubungan Sultra Muhammad Rajulan mengatakan, akan berkoordinasi dengan pihak KSOP dan keamanan setempat yang punya wewenang melakukan penertiban di kawasan tersebut.
“Di sana di bawah komando KSOP. Saya akan kesana untuk koordinasi dengan pihak keamanan dan KSOP/Syahbandar,” juar Rajulan via pesan WhatsApp.
Ia sendiri tak menampik praktik percaloan tiket kapal di Pelabuhan Nusantara Kendari telah lama berlangsung, terlebih saat momen mendekati hari H lebaran. Adm
.