LAJUR.CO, JAKARTA – Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono memberikan penjelasan terkait adanya unggahan temuan uang palsu dari mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang viral di media sosial.
Menurutnya, masyarakat yang menemukan uang diduga palsu dari ATM harap segera melapor ke pihak bank yang bersangkutan.
“Dalam hal ditemukan uang yang diduga palsu dari ATM, yang bersangkutan agar menghubungi bank untuk memperoleh klarifikasi terhadap uang yang diduga palsu tersebut,” kata Erwin saat dihubungi Kompas.com, Minggu (2/1/2022).
Menurutnya, pihak bank biasanya akan melaporkan hal tersebut ke Bank Indonesia (BI) untuk diteliti lebih lanjut.
Dari hasil klarifikasi itu, pihak bank akan menginfokan kembali kepada nasabah.
Erwin mengatakan, nasabah akan mendapat pengganti apabila terbukti bahwa uang palsu tersebut berasal dari ATM.
“Untuk penggantiannya, sepanjang banknya bisa memastikan bahwa uang tersebut diperoleh dari ATM-nya, maka bank akan mengganti,” jelas dia.
Terlepas dari itu, ia menyebut mesin ATM, CDM, atau CRM semuanya memiliki alat deteksi untuk mencegah adanya uang palsu masuk.
Cerita penemuan uang palsu saat penarikan di ATM
Untuk diketahui, media sosial baru-baru ini diramaikan dengan cerita salah satu warganet yang mengaku mendapat uang palsu saat melakukan penarikan di ATM.
Dalam unggahannya, warganet juga menampilkan selembar uang Rp 100.000 yang disebut palsu dari ATM.
Saat dikonfirmasi, pemilik akun yang bernama Ridwan Hanif (30) tersebut menceritakan detail kejadian itu.
Hanif mengatakan, kejadian itu berawal ketika istrinya mengambil uang sebesar Rp 2 juta di ATM salah satu bank pelat merah.
“Jadi ceritanya istri saya ambil uang Rp 2 juta di bank pelat merah di Trucuk, Klaten, pecahan Rp 100.000,” kata Ridwan kepada Kompas.com, Minggu (2/1/2021).
Ia menjelaskan, awalnya sang istri tak mengetahui adanya uang palsu dari ATM itu.
Uang palsu ketahuan saat dipindai dengan money detector
Akan tetapi, saat istrinya belanja di apotek dengan nominal sekitar Rp 600.000, ada satu lembar uang yang ditolak.
Sang istri kemudian mengetahui uang itu palsu setelah pihak apotek mengeceknya dengan money detector atau alat yang dipergunakan untuk mendeteksi uang palsu.
“Diperlihatkan di lampu UV baru kelihatan berbeda, sedangkan uang yang lain normal,” jelas dia.
Permukaan kertas uang palsu terasa lebih kasar
Sekilas, uang tersebut imbuhnya sangat mirip dengan uang asli. Hanya saja, permukaan kertas uang terasa kasar ketika dipegang.
Meski demikian, ia tak melaporkan kejadian tersebut ke pihak bank.
Ridwan juga enggan menyebutkan nama bank pemilik ATM tersebut.
Menurutnya, dari total uang Rp 2 juta yang diambil di ATM, hanya satu lembar yang diketahui palsu.
“Cuma selembar, sisanya asli,” katanya lagi.
Unggahan lengkap terkait uang palsu dari ATM tersebut dapat dilihat di akun ini.
Sejauh ini, unggahan tersebut telah dibagikan sebanyak 3.797 kali dan disukai oleh 16,1 ribu warganet.
Ciri uang asli pecahan Rp 100.000
Sebagai informasi, ada lima ciri dari uang asli pecahan Rp 100.000.
1. Tredapat gambar wajah Presiden Indonesia pertama Ir Soekarno, dan wakilnya Drs Mohammad Hatta pada bagian depan.
2. Terdapat seorang penari Tari Topeng Betawi di bagian belakangnya. Dalam uang juga terdapat gambar kepulauan Raja Ampat yang terletak di Sorong, Papua.
3. Ada gambar Bunga Anggrek Bulan, yang merupakan salah satu bunga nasional Indonesia di sudut atas bagian belakang.
4. Ukuran uang kertas Rp 100.000 adalah 51×65 mm yang dicetak dengan perpaduan warna merah, merah muda, dan jingga. Namun, pecahan ini didominasi warna merah muda.
5. Ada benang pengaman seperti dianyam pada uang, tanda air, gambar tersembunyi multiwarna, gambar tersembuyi bertuliskan BI, kode tuna netra, dan gambar saling isi. Adm
Sumber : Kompas.com