LAJUR.CO, KENDARI – DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kendari menggelar Dialog Kebangsaan dengan tema ‘Menakar Modal Pemimpin pada Pemilihan Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Tahun 2024’. Acara yang menyasar kalangan Gen Z itu berlangsung di Aula Lakilaponto, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari, Selasa (19/11/2024),
Ketua DPC GMNI Kendari, Rasmin Jaya, menjelaskan dialog kebangsaan merupakan bagian dari upaya konsolidasi demokrasi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya di Sultra menyongsong puncak Pilkada Serentak 2024 pada 27 November mendatang. Dialog Kebangsaan ini mengajak kaum Gen Z sebagai pemilik pemula agar lebih kritis memilih pemimpin ideal bagi masyarakat Bumi Anoa.
“Kami sangat membutuhkan dialog seperti ini untuk menghasilkan pemahaman yang baik, sehingga masyarakat tidak mudah terkontaminasi oleh isu-isu negatif seperti politik uang, adu domba, serta isu SARA,” ujar Rasmin Jaya.
Dialog Kebangsaan GMNU menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Ketua Jaringan Rakyat Indonesia (JARI) Kota Kendari Hidayatullah, Pengamat Politik Sultra Najib Husein, pengurus GMNI Rasyidu, dan Ketua DPC GMNI Kendari, Rasmin Jaya.
Pada kesempatan tersebut, berbagai topik dibahas, termasuk mengenai kepemimpinan ideal di Bumi Anoa yang mampu mendukung pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata.
Ketua Panitia, Sarinah Ira, menambahkan bahwa dialog ini bertujuan untuk mengajak generasi muda, terutama mahasiswa, agar lebih kritis dalam memilih pemimpin yang bertanggung jawab. Ia juga mengimbau semua pihak untuk menjaga keutuhan bangsa melalui Pemilihan Kepala Daerah Serentak pada 2024.
“Oleh karena itu, kami berharap Pilkada 2024 dapat berjalan dengan aman, damai, jujur, dan bermartabat,” kata Sarinah Ira.
Pengamat Politik Sultra, Najib Husein, menilai langkah yang diambil GMNI Kendari adalah kegiatan positif yang menunjukkan kepedulian generasi Z terhadap Pilkada.
“Kegiatan seperti ini sangat penting bagi mahasiswa, karena memberikan referensi tentang bagaimana mewujudkan pilkada yang berintegritas. Tantangannya sekarang adalah bagaimana teman-teman GMNI dapat mengimplementasikan hal ini,” ungkap Najib Husein.
Najib berharap agar kegiatan tersebut dapat menjadi pegangan bagi pengurus GMNI untuk terus menjaga dan melindungi kualitas Pilkada, agar berlangsung sehat dan bebas dari praktik politik yang merusak.
“Kami berharap kegiatan hari ini bisa menjadi pedoman bagi GMNI dalam menjaga pilkada yang berkualitas dan tidak rusak oleh politik uang,” pungkasnya.
Laporan : Ika Astuti