LAJUR.CO, KENDARI – Dua tenun unggulan Sulawesi Tenggara (Sultra) yakni Tenun Masalili, Kabupaten Muna dan Tenun Mawasangka Buton Tengah (Buteng) dipercaya mewakili Wastra Bumi Anoa untuk mejeng di pameran Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia (FEKDI x KKI) 2024 di Jakarta.
Pelaksanaan FEKDI x KKI 2024 ini berlangsung selama empat hari mulai tanggal 1 – 4 Agustus di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan. Acara tahun ini merupakan kegiatan memasarkan Wastra khas Nusantara dan mengapresiasi karya para pegiat usaha dari berbagai daerah.
Beragam produk hasil usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) binaan Bank Indonesia dari setiap provinsi di Indonesia dipamerkan dalam acara tersebut. Opening Ceremony dihadiri langsung Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menparekraf Sandiaga Uno, Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto dan sejumlah pejabat lainnya.
Di antara puluhan booth yang ada, khusus Booth Sulawesi Tenggara menampilkan berbagai tenun motif khas dari kedua daerah yang ditunjuk yakni Buteng dan Muna. Adapun tenun Buteng yang dipajang adalah kain tenun Nira Lakoo, dan tenun Muna dari Annisa Tenun. Kedua usaha tenun ini merupakan bagian dari UMKM binaan Bank Indonesia Perwakilan Sultra.
Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara (KPWBI Sultra), Doni Septadijaya hadir langsung ditengah-tengah penyelenggaraan pameran dimaksud. Dirinya menyaksikan langsung antusiasme para pecinta tenun dari berbagai kalangan membeli kain tenun khas Bumi Anoa.
Doni Septadijaya menyebut, penjualan meningkat pesat jika dibanding dengan hasil penjualan di acara yang sama tahun sebelumnya. Tercatat, mulai hari pertama hingga hari ke tiga, hasil penjualan tenun dari Sultra itu sekitar 50 juta. Dikatakannya jika pembeli tenun yang mereka pamerkan adalah sejumlah desainer nasional.
“Alhamdulillah antusiasme para penggemar UMKM di Jakarta pada KKI luar biasa, untuk booth Sulawesi Tenggara, penjualan kita dua hari ini sekitar Rp50 juta, tahun kemarin kita total Rp40 juta. Jadi kami harapkan penjualan di tahun ini bisa dua kali lipat dibanding penjualan di tahun kemarin,” ujar Doni Septadijaya diwawancarai awak Lajur.co, Sabtu (3/8/2024).
Lanjut Doni, tingginya peminat terhadap kain tenun khas Sultra merupakan apresiasi yang cukup baik dari masyarakat kepada hasil karya para penenun. Rerata para pengunjung booth Sulawesi Tenggara membeli kain tenun lebih dari satu jenis motif. Sehingga, bagi Doni kehadiran tenun khas Sultra ini sudah semakin banyak dikenal di kancah nasional.
“Kebanyakan yang ambil kain tenun dari Sulawesi Tenggara adalah peminat kain tenun lama, jadi mereka tidak hanya memesan satu atau dua kain, tapi bisa memesan sampai belasan kain jadi ini merupakan apresiasi yang cukup baik untuk kain tenun kita di Sultra bahwa kita juga diapresiasi oleh masyarakat,” lanjutnya.
Pantauan awak Lajur.co di lapangan, booth Sultra memang ramai dikunjungi, salah satunya perwakilan dari Cita Tenun Indonesia (CTI). Pemilik Annisa Tenun, Ibu Siti Erni sendiri merupakan salah satu pemasok kain tenun di CTI. Beberapa waktu sebelumnya, kain tenun dari Annisa Tenun turut dipamerkan dalam perhelatan JF3 Fashion Festival 2024 di La Piazza Fashion Tent, Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta, 26 Juli lalu. Red
