SULTRABERITA.ID, KENDARI – Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyoroti proses pemeriksaan terhadap setiap orang yang tiba terkait penanggulangan penyebaran virus corona di bandara.
BACA JUGA :
- Awal Tahun 2025, Jumlah Investor Pasar Modal Lampaui 15 Juta
- Perhiasan Penumpang Lion Air Rute Makassar-Kendari yang Hilang di Bagasi Akhirnya Ditemukan
- Lion Air Angkat Suara Terkait Kasus Pencurian Emas di Bagasi Penumpang Tujuan Kendari
- Tim Asistensi ASR-Ir Hugua: Program 100 Hari Kerja Fokus ke Janji Kampanye Realistis & Urgen
- Coretax Eror Terus, Urus Pajak Masih Pakai Sistem Lama
Hal ini diungkapkannya menyusul pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyatakan bahwa dua warga negara Indonesia (WNI) tertular virus corona setelah bertemu dengan warga negara Jepang.
“Saya mendapat komplain dari medsos. Katanya, pemeriksaan di bandara tidak maksimal. Alat yang digunakan sangat manual sekali,” kata Saleh dalam keterangannya yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (2/3).
Menurutnya pemerintah harus segera menyikapi permasalahan ini secara serius. Saleh berpendapat bahwa komplain yang diterimanya itu merupakan kekhawatiran masyarakat terhadap penyebaran virus corona.
“Tentu ini harus diseriusi pemerintah. Tidak boleh dianggap remeh. Komplain seperti itu adalah bagian dari kekhawatiran masyarakat,” ucap Saleh.
Politikus PAN itu meminta pemerintah agar menempuh langkah-langkah lanjutan terkait dua WNI yang tertular virus corona. Salah khawatir temuan ini akan menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat.
“Pemerintah perlu mengantisipasi agar masyarakat tetap tenang dan tetap bisa menjaga lingkungannya agar tidak terjangkit,” kata Saleh.
Dengan dua WNI tertular virus corona, lanjut Saleh, pekerjaan pemerintah akan menjadi lebih banyak, termasuk dalam hal memberikan ketenangan pada masyarakat lewat sosialisasi menghindari penyebaran virus corona.
Di lain pihak, katanya, pemerintah perlu semakin menjaga pintu-pintu masuk Indonesia. Menurut dia, kasus dua WNI positif corona telah membuktikan bahwa virus corona dibawa oleh orang asing yang datang ke Indonesia.
“Harus ada upaya ketat untuk menjaga agar tidak ada orang terinfeksi yang masuk ke Indonesia. Negara lain juga melakukan penjagaan ketat. Bahkan, Arab Saudi pun sudah melarang penduduk negara-negara tertentu untuk umrah. Semestinya, Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama,” ucap Saleh.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebut dua WNI sempat berkontak dengan seorang warga negara (WN) Jepang yang positif Virus Corona. Keduanya ikut terpapar virus tersebut.
“Ada orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia. Dicek di sana ternyata positif Corona. Tim di Indonesia langsung menelusuri,” kata dia, di Jakarta, Senin (2/3).
Penelusuran itu, kata Jokowi, dilakukan terhadap siapa saja yang ditemui oleh orang Jepang itu serta lokasi pertemuannya.
“Ternyata orang yang telah terkena Virus Corona ini berhubungan dengan dua orang, seorang ibu yang umurnya 64 tahun, dan putrinya 31 tahun,” tutur Jokowi. Adm
Sumber : cnnindonesia.com
Judul : https://m.cnnindonesia.com/nasional/20200302131416-20-479707/dua-wni-positif-corona-dpr-soroti-pemeriksaan-di-bandara