El Nino, Kekeringan, Bencana Hidrometeorologi, BPBD ,Sultra, Pemda
LAJUR.CO, KENDARI – Bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mengancam empat Kabupaten di Sulawesi Tenggara (Sultra) menyusul fenomena El Nino berkepanjangan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia. Empat daerah bersiap menghadapi bencana hidrometeorologi berupa kekeringan ekstrem dan karhutla di Sultra yakni Buton, Bombana, Kolaka Timur dan Buton Tengah.
Kepala BPBD Sultra Muh Yusup mengatakan khusus tiga daerah dengan status siaga kekeringan ekstrem yakni Buton, Buton Tengah dan Bombana pihaknya telah mengimbau pemerintah daerah setempat bergerak melakukan langkah darurat seperti penyiapan kebutuhan air bersih.
“Kita sudah sampaikan status siaga, harus mulai lakukan antisipasi. Utamanya penyediaan air bersih,” ujar mantan Pj Bupati Buton Tengah tersebut, Selasa (3/10/2023).
Sementara ancaman potensi karhutala, BPBD juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati saat melakukan pembakaran kawasan lahan kering.
Kabupaten Koltim masuk dalam radar BPBD Sultra sebagai daerah rawan karhutla lantaran kabupaten pecahan Kolaka tersebut Kolaka punya konstruksi lahan gambut.
“Belum ada kejadian. Tapi di Koltim ini ada lahan gambut yang sangat rawan terbakar selama musim panas ini. Kita imbau tidak melakukan pembakaran sampah maupun sisa hasil pertanian,” jelasnya lagi.
Sebagaimana dirilis Lajur.co, sebagian besar wilayah Sultra hampir tidak mengalami hujan selama kurang lebih 60 hari terakhir. Kondisi ini merupakan akibat dari fenomena El Nino yang tengah berlangsung.
Beberapa diantaranya sudah masuk kategori ekstrem. Tersebar di daerah Kecamatan Waliabuku Kota Baubau, Kecamatan Kabaena Barat Kabupaten Bombana, dan Kecamatan Lakudo Buton Tengah.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sultra memprediksi musim hujan diperkirakan akan mulai saat memasuki penghujung tahun 2023. Hal ini disampaikan Kepala Stasiun Klimatologi Sultra, Aris Yunatas saat dikonfirmasi awak Lajur.co, Senin (2/10/2023). Adm