LAJUR.CO, KENDARI – Magnesium adalah salah satu mineral yang penting untuk kesehatan tubuh. Nutrisi ini berperan dalam sejumlah aktivitas tubuh yang krusial. Magnesium membantu lebih dari setidaknya 300 aktivitas enzimatik dalam tubuh.
Jadi, jumlah magnesium yang lebih sedikit di dalam tubuh dapat terasa pengaruhnya. Dikutip dari Times of India, berikut deretan gangguan kesehatan yang dapat timbul akibat kekurangan magnesium:
1. Kram otot
Gejala ini sangat umum dan banyak orang memilih pengobatan rumahan untuk ini daripada pergi ke dokter. Kram, kedutan, dan tremor merupakan ciri khas defisiensi magnesium meskipun bisa menjadi dampak dari hal lain. Dalam kasus yang serius kekurangan magnesium juga dapat menyebabkan kejang.
2. Depresi dan kecemasan
Kekurangan magnesium bisa mempengaruhi suasana hati. Tingkat magnesium yang rendah telah dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi. “Magnesium membantu jalur saraf yang ketika tidak berfungsi dengan benar, diyakini menyebabkan gangguan suasana hati seperti depresi dan kecemasan. Beberapa penelitian observasional telah mengaitkan kadar magnesium yang lebih rendah dengan peningkatan depresi,” demikian sebut laporan Harvard.
3. Detak jantung tidak normal
Magnesium membuat jantung berdetak. Ini adalah salah satu dari beberapa mineral yang menjaga kontraksi dan relaksasi otot jantung. Kurang magnesium dikaitkan dengan detak jantung tidak teratur yang disebut aritmia. Kekurangan magnesium membuat jantung berdetak lebih cepat.
4. Tulang lemah
Bukan hanya kalsium, magnesium memiliki hubungan yang kuat dengan kesehatan tulang. Lebih dari 50 persen magnesium tubuh disimpan dalam tulang. Studi telah menemukan diet magnesium yang lebih tinggi dengan kepadatan mineral tulang tinggi dan sebaliknya. Kekurangan magnesium menyebabkan masalah terkait tulang seperti osteoporosis.
5. Kelelahan
Karena memiliki peran dalam fungsi otot, kekurangan magnesium dapat memengaruhi kesehatan otot dan membuat cepat lelah. Kelelahan adalah reaksi pertama dan utama dari setiap kekurangan nutrisi sehingga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter, menjalani tes dan mengetahui penyebab pastinya. Adm
Sumber : Tempo.co