LAJUR.CO, KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andi Sumangerukka (ASR) telah mengajukan tiga opsi lokasi pembangunan Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat di Provinsi Sultra. Penyiapan lokasi ini menjadi bukti keseriusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra dibawah pemerintahan ASR-Hugua mendukung program Presiden RI, Prabowo Subianto, yang mencanangkan pembangunan Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda di seluruh Indonesia.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra Yusmin mengatakan, usulan pembangunan termasuk lokasi telah diajukan langsung oleh Gubernur Sultra beberapa pekan lalu kepada pemerintah pusat melalui kanal daring.
Dikbud Sultra selanjutnya akan mengawal dan memeriksa kesiapan lokasi yang dimaksud agar tidak ada kendala saat proses pembangunan disetujui oleh pemerintah pusat.
“Beberapa waktu lalu kami turun langsung untuk mengecek lokasi Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat. Ini diinisiasi langsung oleh Pak Gubernur. Beliau yang mengisi langsung aplikasi pengajuan,” ungkap Yusmin, Minggu (4/5/2025).
Khusus untuk pembangunan Sekolah Garuda, lokasi yang dipilih berada di dekat Kantor Sekretariat Pramuka Sultra, Kota Kendari. Luas lahan yang dihibahkan mencapai 8,9 hektare.
Sementara itu, untuk program Sekolah Rakyat, Pemprov Sultra menyiapkan dua lokasi berbeda yang keduanya berada di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel). Lokasi pertama berada di Kecamatan Konda dan opsi kedua berada di Desa Pudohoa, Kecamatan Mowila.
“Sekolah Rakyat memang disyaratkan berada di daerah pinggiran kota. Makanya dipilih di wilayah pinggiran Konsel. Soal mana yang akan dipilih oleh pemerintah pusat, apakah layak atau tidak, itu kewenangan mereka. Kita fokus pada penyiapan lahannya,” terang Yusmin.
Terkait kesiapan sumber daya manusia (SDM) untuk mengisi kebutuhan tenaga pengajar di Sekolah Garuda maupun Sekolah Rakyat, Yusmin menyebut hal tersebut merupakan kewenangan pemerintah pusat. Pemerintah Provinsi Sultra hanya ditugaskan menyiapkan lahan yang representatif untuk pelaksanaan program tersebut.
“Kita tunggu instruksi dari pemerintah pusat mengenai seperti apa skemanya. Guru-guru yang berminat cukup banyak, tapi tentu akan ada proses seleksinya,” tutup Yusmin. Adm