BERITA TERKINIHEADLINE

Wakili Gubernur Sultra, Kepala Diknas Tegaskan Komitmen Dukung Pelestarian Bahasa Tolaki dan Wolio

×

Wakili Gubernur Sultra, Kepala Diknas Tegaskan Komitmen Dukung Pelestarian Bahasa Tolaki dan Wolio

Sebarkan artikel ini

LAJUR.CO, KENDARI – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) menyatakan komitmen mendukung penuh langkah pelestarian dua bahasa daerah, Bahasa Tolaki dan Bahasa Wolio. Hal tersebut diungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra Yusmin saat mewakili Gubernur Sultra Andi Sumangerukka membuka Rapat Koordinasi Antarpemangku Kepentingan untuk Revitalisasi Bahasa Daerah 2025, Minggu (4/5/2025).

Rakor dipimpin Kepala Balai Bahasa Provinsi Sultra Dewi Pridayanti dan dihadiri perwakilan 10 pemerintah kabupaten se-Sultra, tokoh adat, serta pemangku kepentingan dari wilayah penutur bahasa Tolaki dan Wolio. Sebagaimana disampaikan Dwi Pridayanti, tahun 2025 Kantor Balai Balai Bahasa fokus merevitalisasi dua bahasa daerah di Sultra yang penuturnya mulai menurun alias terancam punah.

“Bahasa daerah yang ada di Sultra ada sekitar 11 bahasa daerah, 5 bahasa pendatang. Kita bersinergi untuk pelestarian. Tahun 2025, kita mau revitalisasi 2 bahasa daerah, Tolaki dan Wolio. Bahasa Tolaki jalan tahun kedua, bahasa Wolio jalan tahun pertama tahun ini. Menurut pemetaan, dua bahasa daerah ini hampir punah,” jelasnya.

Baca Juga :  Pengumuman! ASN Boleh Mulai WFA Hari Ini, Simak Aturannya

Kata Dwi, pelibatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra sangat lenting karena instansi pemerintah merupakan eksekutor revitalisasi Bahasa Tolaki dan Bahasa Wolio pada 10 Kabupaten se-Sultra di dunia pendidikan.

Menyambut langkah positif tersebut, Yusmin menyampaikan apresiasi kepada Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek, serta Balai Bahasa Sultra atas dedikasi dalam mendukung upaya pelindungan dan pengembangan bahasa daerah.

“Rapat koordinasi ini bukan sekadar forum seremonial, tetapi menjadi platform strategis untuk memperkuat sinergi, menyelaraskan langkah, dan memastikan bahasa daerah tetap lestari dan relevan di tengah arus perubahan zaman,” ujar Yusmin membacakan sambutan ASR.

Baca Juga :  Perubahan Iklim Bikin Bahan Makanan Bisa Bahayakan Manusia

Yusmin menekankan, Sultra dianugerahi kekayaan budaya yang luar biasa, termasuk bahasa dan sastra daerah yang mencerminkan nilai-nilai serta identitas masyarakat. Namun, warisan tersebut terancam punah jika tidak dikelola secara sistematis dan berkelanjutan.

Sebagai bentuk keseriusan, Pemprov Sultra telah menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Pengembangan, Pembinaan, dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Daerah. Regulasi ini menjadi dasar hukum dalam menjaga keberlanjutan bahasa lokal.

“Bahasa daerah bukan hanya alat komunikasi, melainkan cerminan sejarah, adat, dan cara pandang kolektif masyarakat penuturnya,” katanya. Ia juga menyoroti pentingnya penggunaan aktif bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari, khususnya oleh generasi muda.

Melalui program Revitalisasi Bahasa Daerah 2025, Pemprov Sultra berupaya mendorong penggunaan kembali bahasa Tolaki dan Wolio, serta menghidupkan budaya lokal seperti cerita rakyat, lagu tradisional, dan kesenian daerah lainnya.

Baca Juga :  Dekranasda Kota Kendari Siap Tancap Gas di Bawah Kepemimpinan Shintiya Putri

Menyerukan pesan Gubernur Sultra, Yusmin mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk membentuk tim kerja lintas sektor yang mampu mengintegrasikan pelindungan bahasa ke dalam rencana pembangunan daerah. Ia juga menyarankan agar dilakukan pengarsipan manuskrip kuno dan dokumentasi budaya lisan sebagai bagian dari pelestarian.

Menutup sambutannya, Yusmin mengajak keterlibatan seluruh elemen masyarakat, mulai dari orang tua, guru, tokoh adat, hingga pelaku seni, untuk menghidupkan kembali bahasa daerah di ruang domestik, pendidikan, dan sosial.

“Pelindungan bahasa dan sastra daerah bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama. Mari kita jaga dan bangkitkan kembali bahasa Tolaki, Wolio, dan bahasa daerah lainnya sebagai jati diri dan kebanggaan kita bersama,” tutupnya. Adm

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x