SULTRABERITA.ID, KENDARI – Jenazah Pratu Anumerta Risno yang menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat MI-17 Milik TNI dipulangkan kepada pihak keluarga di Buton Utara untuk dimakamkan di kampung halamannya, Rabu (19/2/2019).
BACA JUGA :
- Awal Tahun 2025, Jumlah Investor Pasar Modal Lampaui 15 Juta
- Perhiasan Penumpang Lion Air Rute Makassar-Kendari yang Hilang di Bagasi Akhirnya Ditemukan
- Lion Air Angkat Suara Terkait Kasus Pencurian Emas di Bagasi Penumpang Tujuan Kendari
- Tim Asistensi ASR-Ir Hugua: Program 100 Hari Kerja Fokus ke Janji Kampanye Realistis & Urgen
- Coretax Eror Terus, Urus Pajak Masih Pakai Sistem Lama
Sebelumnya, dari Pangkalan Udara (Lanud) Militer Haluooleo Kendari, jenazah prajurit TNI itu disemayamkan di Mako Yonif 735 Woroagi Konawe Selatan.
“Besok akan dimakamkan di kampungnya di Buton Utara,” ungkap Pangdam Hasanuddin, Panglima Kodam XIV/Hasanuddin, Mayor Jenderal TNI Andi Sumangerukka, sambil mengucap belasungkawa mendalam untuk almarhum.
Kepada awak media, Selasa (18/2/2019), Panglima TNI Kodam Hasanuddin ini menjelaskan setibanya di kampung halaman, jenazah kembali mendapat penghormatan terakhir berupa upacara penyambutan secara militer yang akan dipimpin langsung oleh Komandan Kodim setempat.
Mabes TNI Beri Kenaikan Pangkat Luar Biasa
Upacara sekaligus penyematan penghargaan berupa kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat bagi Pratu Anumerta Risno.
“Satu tingkat dari pangkat awal,” jelasnya.
Markas Besar TNI sendiri dilaporkan memberikan kenaikan pangkat luar biasa pada 12 prajurit TNI korban kecelakaan helikopter di Pegunungan Bintang Papua. Ceremoni penyematan kenaikan pangkat dilakukan Panglima TNI, Marsekal TNI, Hadi Tjahjanto di Jayapura, Selasa 18 Februari 2020 saat melepas jenazah anggota TNI awak heli naas di Jayapura.
Anggota TNI asal Sultra itu kini berpangkat Prajurit Kepala (Praka) dari semula berpangkat Prajurit Satu (Pratu).
Tujuh Bulan Pencarian
Heli MI-17 ditumpangi Pratu Anumerta Risno hilang kontak pada Jumat, 28 Juni 2019, saat terbang dari Bandara Oksibil, Papua. Helikopter saat itu terbang menuju Bandara Sentani, Jayapura.
Praktis tujuh bulan pencarian puing heli termasuk dua belas awak Heli MI-17 dilakukan.
Diketahui, jenazah anggota Yonif 725 Woroagi ini di kembalikan bersama 12 jenazah yang terdiri dari 7 orang kru dan 5 personel Satgas Yonif 725/Woroagi.
Dua belas awak helikopter yang dinyatakan tewas dalam insiden tersebut yakni Kapten Cpn. Aris Adik, Kapten Bambang Saputra, Lettu Ahwar Afandi, Serka Suriatna Wijaya Kusuma, Praka Dwi Purnomo dan Pratu Asharul Mashudi. Berikutnya untuk 5 personil Yonif 725 Woroagi masing-masing Sertu Dita Ilham, Serda Ikrar Satya Nainggolan, Pratu Yanurius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin dan Prada Tegar Hadi.
“Yang lain sudah dikembalikan di kampungnya masing masing,” terangnya.
Dikatakan, penemuan 12 jenazah korban jatuhnya helikopter naas tersebut didasari oleh adanya laporan beberapa maskapai penerbangan yang melihat serpihan pada saat pesawat melintasi lokasi kejadian.
“Atas dasar laporan dari beberapa maskapai dan juga masyarakat, sehingga pencarian 12 jenazah yang berlangsung beberapa bulan lamanya ini akhirnya berhasil,” beber mantan Kepala BIN Daerah Sultra itu.
Lanjut Pencarian Senjata
Agenda lain, kata Andi Sumangerukka masih akan berlanjut. Yakni penelusuran beberapa pucuk senjata yang dibawa oleh anggota personil TNI kala membawa logistik menuju Bandara Sentani Jayapura.
“Kita fokus dulu di anggota kami, baru lanjut pada pencarian senjata,” ujarnya menyudahi pembicaraan.
Sebagai informasi, jenazah Pratu Anumerta Risno tiba di Lanud Haluoleo, Selasa 18 Februari 2020. Jasad Yonif 725 Woroagi yang tewas dalam misi pengiriman logistik ke pos udara pengamanan perbatasan (pamtas) di Distrik Okbibab, Pegunungan Bintang Jayapura itu tiba sekitar pukul 19.50 WITA.
Upacara militer dipimpin langsung Komandan Korem (Danrem) 143/HO, Kolonel Inf. Yustinus Nono. Ia memimpin serah terima jenazah prajurit TNI yang bertugas di Jayapura di Lanud Haluoleo Kendari.
Usai upacara militer, jenazah almarhum langsung diboyong Ambulance DVI Bhayangkara Kendari menuju Mako Yonif 725 Woroagi.
Pratu Anumerta Risno merupakan satu dari 12 kru helicopter Mi-17 yang tewas setelah hilang kontak saat menuju kawasan pegunungan Jayapura pada 28 Juni 2019.
Heli MI-17 hilang kontak pada Jumat, 28 Juni 2019, saat terbang dari Bandara Oksibil, Papua. Helikopter saat itu terbang menuju Bandara Sentani, Jayapura.
Dua belas awak helikopter yang dinyatakan tewas dalam insiden tersebut yakni Kapten Cpn. Aris Adik, Kapten Bambang Saputra, Lettu Ahwar Afandi, Serka Suriatna Wijaya Kusuma, Praka Dwi Purnomo dan Pratu Asharul Mashudi. Berikutnya untuk 5 personil Yonif 725 Woroagi masing-masing Sertu Dita Ilham, Serda Ikrar Satya Nainggolan, Pratu Yanurius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin dan Prada Tegar Hadi. Adm