LAJUR.CO, KENDARI – Para kepala desa dan lurah serta camat di wilayah pesisir se-Kabupaten Muna akan meluncurkan kemitraan dalam rangka mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Program kemitraan ini difasilitasi langsung Rare Indonesia untuk membangun jejaring bupati/wali kota pesisir untuk pencapaian TPB 14 yakni ekosistem lautan.
Peluncuran kemitraan ini akan digelar pada Kamis (12/9/2024) di Hotel Rosidah Raha. Dalam agenda ini juga terlibat Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Pemerintah Kabupaten Muna.
Kemitraan ini juga merupakan rencana kerja tindak lanjut Pemkab Muna yang telah bersepakat dan berkomitmen sebagai garda terdepan bagi nelayan dan masyarakat pesisir sebagai pengguna sumber daya pesisir, laut dan perikanan.
TPB) adalah 17 tujuan pembangunan yang saling terkait dan menjadi cetak biru pembangunan bangsa-bangsa di dunia untuk hidup yang lebih baik dan berkelanjutan di masa depan.
Di Indonesia, pemerintah mengeluarkan Perpres No. 59/2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian TPB, kemudian 17 tujuan beserta 169 target dan indikatornya telah ditampung dalam 7 agenda pembangunan dalam RPJMN 2020-2024.
“Khusus meningkatkan keterlibatan nelayan kecil dalam pengelolaan dan menjamin akses nelayan kecil terhadap sumber daya dan pasar diwujudkan melalui Program Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) di 10 Kabupaten pesisir di Sultra,” ujar Pendamping Teknis Program PAAP Kabupaten Muna, La Ode Muhammad Ramadan, Jumat (6/9/2024).
Kawasan Sultra diketahui memiliki sumberdaya kelautan dan perikanan yang besar, serta ekosistem pesisir seperti terumbu karang, mangrove dan lamun yang memiliki potensial besar dan mendukung kehidupan manusia pada umumnya dan khususnya masyarakat pesisir.
Program PAAP sebagai salah satu instrumen pengelolaan perikanan yang menjamin peran masyarakat pesisir dalam pengambilan keputusan secara kolektif dan memperkuat tata kelola sumber daya perikanan di tingkat lokal.
Saat ini penyelenggaraan Program PAAP di Sultra telah dilaksanakan di 16 lokasi eksisting PAAP dan 17 kawasan baru, dengan luas 339.953 hektar. Program ini melibatkan masyarakat sebanyak 265.354 orang, dengan jumlah nelayan kecil kurang lebih 30.282 orang dari 292 desa pesisir di 10 Kabupaten mitra pelaksana PAAP termasuk di Kabupaten Muna.
Pelaksanaan program PAAP di desa-desa pesisir di Kabupaten Muna diyakini akan semakin kuat dan dan berdampak lebih maksimal jika para kepala desa pesisir bergabung dalam sebuah wadah Kemitraan Kepala Desa Pesisir untuk TPB 14.
“Kelompok nelayan skala kecil akan mendapatkan akses mengelola, menjaga dan memanfaatkan suatu wilayah laut dan sumberdaya perikanan di dalamnya, dapat menjamin keberlangsungan sumberdaya perikanan dan konservasi ekosistem laut, dan memberikan jaminan penghidupan berkelanjutan bagi nelayan skala kecil,” tambahnya.
Ada 10 target di dalam TPB 14 yang diukur melalui sejumlah indikator diantaranya tata ruang laut dan pengelolaan wilayah laut berkelanjutan, dan penangkapan ikan dalam batas biologis yang aman. Kemudian pemberantasan IUU fishing, peningkatan luasan kawasan konservasi perairan dan pemanfaatan berkelanjutan, serta dukungan dan penjaminan akses nelayan kecil terhadap sumberdaya laut dan pasar.
Lanjut Ramadan, bahwa adanya kerja sama berbagai pihak itu juga dijadikan sebagai platform bagi peluncuran, showcase, pengkajian dan pembelajaran berbagai program inovatif unggulan desa pesisir dalam pencapaian TPB-14 desa berdasar karakter khusus dan potensi desa pesisir masing-masing. Red