LAJUR.CO, KENDARI – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan, pihaknya masih memproses penyelidikan dugaan gaya hedonisme yang melibatkan Penjabat (Pj) Bupati Bombana Burhanuddin dan keluarganya. KPK tak ingin setengah jalan, mengingat beberapa penyelenggara negara seperti Rafael Alun Trisambodo dan mantan Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono sudah ditetapkan tersangka duluan.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri menyampaikan, proses pemeriksaan kepada para pihak-pihak terkait masih terus berjalan sesuai kebutuhan penyelidikan. Namun, Ali tak menjelaskan secara rinci siapa pihak-pihak yang telah diminta keterangannya.
“Yang pasti proses penyelidikan itu kan mengundang beberapa pihak untuk melengkapi peristiwa pidanya. Pihak yang korupsi tentunya, kami tentu akan menganalisis bahan keterangan dari bahan informasi dan data itu,” kata Ali di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (10/8).
Juru bicara KPK bidang penindakan ini menegaskan, pihaknya akan transparan mengusut kasus ini. Karena masih pada tahap penyelidikan, sehingga lembaga antirasuah belum bisa membukanya secara rinci ke publik.
“Ketika nanti tim berpendapat sudah cukup proses penyelidikan dan ditemukan peristiwa pidana korupsi dan itu jadi kewenangan KPK, proses berikutnya akan dilakukan gelar perkara expose. Kemudian ditentukan apakah bisa naik pada proses penyidikan untuk menemukan siapa yang dipertanggungjawabkan,” tegas Ali.
Sebelumnya, Pj Bupati Bombana, Sulawesi Tenggara, Burhanuddin bersama istrinya, Fatmawati Kasim Marewa menjadi sorotan di media sosial (Medsos). Pasalnya, aksinya pamer gaya hidup mewah alias hedon, viral di medsos.
Berbagai unggahan di medsos, memperlihatkan pejabat nomor satu di Kabupaten Bombana, bersama istrinya pamer menggunakan barang-barang mewah. Mulai dari penggunaan tas, sepatu, hingga pakaian mewah, serta mengendarai Harley Davidson.
Salah satu unggahan di akun TikTok @putrahaedonis, memperlihatkan beberapa koleksi barang mewah milik Pj Bupati Bombana bersama istrinya. Tak tanggung-tanggung tas-tas mewah hedonisme itu harganya mencapai ratusan juta rupiah.
Berdasarkan laman LHKPN KPK, Burhanuddin memiliki harta kekayaan sekitar Rp 1.298.021.617 atau Rp 1,2 miliar. Hal itu berdasarkan LHKPN yang disampaikan Burhanuddin terakhir kali ke KPK pada 22 Maret 2022 untuk laporan periodik 2021.
Saat itu, Burhanuddin menyampaikan LHKPN dalam kapasitasnya sebagai Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Pemprov Sultra. Burhanuddin tercatat memiliki 11 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, dan Kota Kendari yang totalnya senilai Rp 1.294.737.000.
Burhanudin juga tercatat memiliki koleksi kendaraan berupa Toyota Jeep Tahun 1997 dan Ford Ranger XLT Double Cabin Tahun 2008 senilai Rp 160 juta. Adm
