BERITA TERKINIHEADLINE

Langkah UHO & SIL Internasional Lestarikan Bahasa Muna, Bawa Peneliti Asal Texas

×

Langkah UHO & SIL Internasional Lestarikan Bahasa Muna, Bawa Peneliti Asal Texas

Sebarkan artikel ini

LAJUR.CO, KENDARI – Jurusan Bahasa dan Sastra Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Halu Oleo (UHO) menggelar kuliah umum bertajuk Mengenal Bahasa Muna: Kata Kerja dan Kalimat Pasif.

Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber utama René van den Berg, seorang ahli linguistik dari Summer Institute of Linguistics (SIL) Internasional, Texas, yang telah meneliti bahasa Muna sejak tahun 1985.

Kuliah umum tersebut merupakan bagian dari kerja sama antara UHO dan SIL dalam upaya pemertahanan bahasa daerah, khususnya bahasa Muna. Dimana para peserta terdiri dari mahasiswa program S1 dan S2 studi Kajian Budaya, Bahasa dan Sastra, serta dosen-dosen yang meneliti tradisi lisan dan sejarah.

Kepala Jurusan Bahasa dan Sastra, Rasiah menjelaskan, kegiatan kuliah umum bertujuan untuk mendiseminasikan hasil penelitian tentang bahasa Muna, yang dapat menjadi panduan ilmu baru bagi mahasiswa dan dosen, serta menginspirasi penelitian lebih lanjut tentang bahasa daerah.

Baca Juga :  Resmi! Ini Rincian Biaya Ibadah Haji 2025 Sesuai Embarkasi

“Kegiatan ini sangat penting karena dapat memberikan inspirasi buat mahasiswa dan peneliti untuk lebih mendalami struktur bahasa lokal. Banyak orang Muna mungkin masih menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari, tetapi mereka mungkin belum memahami konstruksi linguistiknya,” ucap Rasiah, Rabu (19/02/2025).

René van den Berg mengungkapkan bahasa Muna menghadapi tantangan besar akibat globalisasi, urbanisasi, dan pernikahan campur. Ia juga menyoroti bahwa jumlah penutur bahasa Muna mulai menurun, sehingga perhatian pembelajar terhadap bahasa muna menjadi sangat penting.

“Kami sangat senang diberikan kesempatan untuk membahas tata bahasa Muna. Saat ini jumlah pengguna bahasa Muna mulai berkurang, sehingga diperlukan perhatian lebih terhadap pelestariannya,” ujar René van den Berg .

Baca Juga :  Edukasi Alat Tangkap Ramah Lingkungan Hantarkan Mahasiswa UHO Raih Prestasi ASEAN

Ketika ditanya tentang peluang bahasa Muna di tingkat internasional, René van den Berg menilai bahwa lebih baik fokus pada pemertahanan bahasa di daerahnya sendiri terlebih dahulu, daripada mengupayakan eksistensinya di kancah global.

“Saya rasa lebih baik kami berusaha melestarikan bahasa Muna di daerahnya, daripada menghabiskan tenaga dan waktu untuk mewujudkan bahasa internasional. Karena saat ini, banyak etnis Muna yang sudah tidak mahir lagi dalam berbahasa daerahnya,” tutur René van den Berg.

Fenomena penurunan penggunaan bahasa daerah, menurutnya, tidak hanya terjadi di Muna tetapi juga di berbagai wilayah lain di Indonesia. Banyak masyarakat, terutama pegawai negeri dan yang menempuh pendidikan tinggi, cenderung meninggalkan bahasa ibu mereka.

Baca Juga :  Tri Berdayakan Calon Atlet Esports Lewat Ajang H3RO Masterclass

René van den Berg mengibaratkan bahasa daerah sebagai akar pohon, batangnya sebagai bahasa nasional, dan cabangnya sebagai bahasa internasional seperti bahasa Inggris.

Rasiah berharap dengan adanya kegiatan ini dapat mendorong dosen dan peneliti untuk lebih besar melakukan penelitian mengenai pemertahanan bahasa lokal, tidak hanya bahasa Muna tetapi juga bahasa-bahasa lain yang mulai terancam punah.

“Mungkin hari ini kita membahas bahasa Muna, tetapi ke depan, mungkin beberapa bahasa yang sudah hampir punah seperti Culambacu atau bahasa tolaki juga bisa diteliti,” kata Rasiah.

Laporan : Ika Astuti

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x