LAJUR.CO, KENDARI – Data Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan dari total 1.026 kilometer panjang ruas jalan provinsi, sekitar 760 kilometer diantaranya masih terbilang baik. Sisanya, 300 kilometer berstatus rusak parah.
Keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN) tahun 2024 membuat Pemprov Sultra mengerem sementara program perbaikan jalan rusak.
Khusus menjaga kualitas jalan provinsi, Kepala Dinas SDA dan Bina Marga Sultra Pahri Yamsul mengatakan, pihaknya membutuhkan budget sedikitnya Rp300 miliar.
Nominal itu diperuntukkan penanganan akses jalan provinsi guna memastikan kondisinya tetap baik menunjang transportasi masyarakat.
“Dana Rp300 miliar itu khusus pembenahan, pemeliharaan maintanance jalan yang 700 kilometer. Belum mencakup rehab total jalan yang kondisinya sudah rusak parah. Ruas yang 700an kilometer kalau tak benahi, satu dua tahun pasti rusak. Ini yang harusnya dijaga. Kalau rehab jalan yang rusak dana kita terbatas,” jelas Kepala Dinas SDA dan Bina Marga Sultra Pahri Yamsul, Selasa (11/6/2024).
Pahri Yamsul mengatakan, keterbatasan anggaran membuat pemerintah provinsi mesti menyusun skala prioritas, akses jalan mana saja yang urgen untuk ditangani segera.
Tahun ini, kucuran anggaran untuk memperbaiki akses jalan provinsi yang rusak diakui Pahri sangat kecil. Panjang akses jalan yang ditangani pun hanya mencapai 2 kilometer saja.
Kekinian, pihaknya tengah menyelesaikan perbaikan akses jalan rusak di area Rujab Gubernur. Memasuki paruh kedua 2024, akses jalan rusak yang akan dikerjakan adalah poros jalan Nanga-nanga. Adm
