ADVETORIALBERITA TERKINIHEADLINE

Mengenal Dekat Sosok Ir Hugua: Wagub Sultra Pertama Dari Pulau Terpencil Tomia Wakatobi

×

Mengenal Dekat Sosok Ir Hugua: Wagub Sultra Pertama Dari Pulau Terpencil Tomia Wakatobi

Sebarkan artikel ini

LAJUR.CO, KENDARI – Masyarakat Kabupaten Wakatobi patut berbangga dan menaruh harapan besar kepada Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ir Hugua. Rekan duet Andi Sumangerukka itu merupakan Wagub Sultra pertama yang terlahir dari tempat terpencil gugusan Kepulauan Wakatobi bernama Pulau Tomia.

Ir Hugua tercatat lahir di Usuku, Tomia Timur, Wakatobi pada tahun 1961 silam. Pulau Tomia, kampung halamam Hugua terkenal akan keindahan terumbu karangnya, masuk dalam kawasan taman nasional Wakatobi sekaligus cagar biosfer dunia.

Taman Nasional Wakatobi.

Sebelum menduduki posisi 02 Sultra, Hugua merengkuh jabatan sebagai Bupati Wakatobi pertama. Ia duduk jabatan prestisius itu selama dua periode sejak tahun 2006 hingga tahun 2016.

Di era Hugua, pariwisata Wakatobi berjaya. Dikenal seantero dunia berkat keanekaragaman terumbu karangnya. Hugua jorjoran mempromosikan Wakatobi yang kala itu namanya masih terdengar asing.

Ia berperan besar menggaungkan industri pariwisata Wakatobi di mancanegara dengan jargon Surga Bawah Laut. Di tengah keterbatasan akses pariwisata saat itu, turis asing dari berbagai belahan dunia mulai berdatangan menyelami keindahan terumbu karang Wakatobi.

Spot wisata Pulau Tomia, Wakatobi.

Di era Hugua pembangunan Bandara Matahora Wakatobi digagas. Keberadaan infrastruktur bandar udara tersebut membuat pelancong makin leluasa mengeksplorasi keindahan bawah laut Wakatobi.

Baca Juga :  Bupati Koltim Pimpin Apel Gabungan Pertama yang Dirangkai Halalbihalal

Kampung halaman Hugua, Pulau Tomia sendiri termasuk salah satu daftar pulau favorit wisatawan asing yang berkunjung ke Wakatobi. Maklum, Pulau Tomia bersama Pulau Wangi-wangi, Kaledupa dan Binongko merupakan jalur segitiga karang dunia di gugusan Pulau Wakatobi. Segitiga karang dunia meliputi enam negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Philipina, Papua New Guine, Solomon Island, dan Timor Leste.

Berkat dedikasinya, tahun 2012, kabupaten Wakatobi ditetapkan sebagai salah satu Cagar Biosfer Dunia oleh UNESCO. Bupati Wakatobi kala itu, Hugua, langsung terbang ke Paris menerima sertifikat UNESCO.

Hugua Wakili CTI LGN Kerjasama dengan UNESCO.

Badan khusus PBB tersebut menyerahkan sertifikat penetapan Wakatobi sebagai Cagar Biosfer Dunia kepada Bupati Wakatobi Hugua di Paris pada 9 Juli 2012. Hugua kemudian didapuk menjadi pembicara utama pada lokakarya tentang konservasi sumber daya alam di luar negeri.

Kepiawaian memimpin Wakatobi mengantarkan Hugua sebagai memperoleh mandat penerima Leadership MDGs Award 2009 dari Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono di Auditorium TVRI, Jakarta.

Sederet penghargaan bergengsi lain turut diterima ayah tiga anak tersebut sepanjang satu dekade menahkodai Wakatobi. Sekretaris Working Group ILO tahun 2001–2005 itu pernah memperoleh predikat sebagai Bupati Inspirasi dari Anugerah Inspirasi Indonesia tahun 2010.

Baca Juga :  Dinas Koperasi & UMKM Buka Program Sertifikasi Halal Gratis: Kuota 60 Pelaku Usaha, Ini Syaratnya!

Lika-liku perjalanan panjang karir Ir Hugua diabadikan dalam sebuah buku bertajuk “Lelaki Itu Hugua : Bertindak Lokal Berefek Global”.

Peluncuran buku Ir Hugua berjudul “Lelaki Itu Hugua”.

Di tangan Hugua, pariwisata Wakatobi mengalami transformasi pesat. Perkembangan sektor pariwisata membawa dampak positif terhadap income dan perekonomian masyarakat Kabupaten Wakatobi.

Tak hanya getol menjual pariwisata Wakatobi di kancah internasional, sepanjang karirnya, Aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sintesa itu tercatat aktif mendukung program pemberdayaan masyarakat berkelanjutan. Ia mengintegrasikan konsep ekowisata dengan konservasi alam yang memperkuat eksistensi Wakatobi sebagai pusat konservasi alam. Kepemimpinannya yang visioner menjadikan Wakatobi dikenal tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di level internasional.

Lulusan Universitas Halu Oleo Kendari ini juga memperkenalkan sejumlah kebijakan inovatif yang mencakup pembangunan infrastruktur dasar, pendidikan, dan pelayanan kesehatan yang lebih baik, serta pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana untuk keberlanjutan jangka panjang.

Dalam perannya sebagai bupati, Ir Hugua tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di Wakatobi. Pentingnya penguatan kapasitas SDM bagi tercermin pada latar belakang pendidikan yang mumpuni pada seorang alumni Magister Lingkungan Universitas Negeri Jakarta itu.

Baca Juga :  RUU TNI Perluas Jabatan Sipil Bisa Dijabat Tentara, Jadi 16 Posisi

Tidak puas dengan gelar pendidikan dari dalam negeri, ia juga memperluas wawasannya dengan belajar ke luar negeri, mengambil program di DSE Jerman, UNE Australia, dan TIC Tokyo. Berbagai pelatihan di bidang ekonomi, manajemen organisasi nirlaba, dan pemberdayaan masyarakat dijajaki Hugua.

Selain itu, Ir Hugua memiliki pengalaman organisasi yang luas, termasuk peran penting dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), dan berbagai lembaga lainnya di Bumi Anoa.

Jejak karir politik Hugua tak berhenti di kursi Bupati Wakatobi. Ia mencoba peruntungan menyasar kursi Senayan. Ikhtiarnya sukses. Hugua terpilih sebagai anggota DPR RI dapil Sultra periode 2019-2024.

Karir politik Hugua kian moncer kala tampil mendampingi Andi Sumangerukka sebagai Wakil Gubernur Sultra. Keduanya berhasil memenangi pertarungan Pilgub Sultra yang sengit di tahun 2024.

Andi Sumangerukka – Ir Hugua dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra Periode 2025-2030 oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, 20 Februari 2025.

Pada 20 Februari lalu, ASR-Hugua resmi dilantik oleh Presiden RI Prabowo Subianto sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra periode 2025-2030 di Istana Negara.

Hugua digadang bisa mengulang kesuksesan sama kala memoles Wakatobi. Keberadaan Hugua dalam formasi kepemimpinan Gubernur ASR memberi secercah harapan bagi kemajuan pariwisata, termasuk pembangunan kawasan maritim di Bumi Anoa kelak. Red

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x