LAJUR.CO, KENDARI – Kabupaten Buton Tengah dikenal dengan nama Negeri 1000 Gua. Daerah otonomi baru pecahan Kabupaten Buton ini terkenal akan ragam destinasi gua yang memukai dan eksotik dengan cekungan air yang begitu bening.
Salah satu spot wisata gua alam yang manarik dikunjungi adalah Gua Koo. Gua Koo terletak di Desa Lantongau, Kecamatan Mawasangka. Waktu tempuh dari Ibukota Lakudo sekitar sejam.
Dari cerita masyarakat setempat, Gua Koo kabarnya diresmikan oleh Presiden RI ke-3 BJ Habibie. Gua ini sempat menjadi site riset pembangkit listrik tenaga air oleh peneliti Jerman sekitar tahun 1982. Sayang project itu tidak berlanjut. Jejak peneliti Jerman mengunjungi Gua Koo terlihat dari papan nama yang ada di kawasan wisata tersebut.
Keindahan Gua Koo terlihat jelas dari cekungan air bening berwarna biru kehijauan. Untuk sampai ke cekungan, wisatawan harus menuruni beberapa anak tangga yang lumayan curam.
Begitu sampai, wisatawan disuguhkan pemandangan eksotik dua kolam sebening kaca berwarna biru kehijauan yang menyerupai bentuk organ paru-paru. Dinding gua ditumbuhi tanaman liar menambah kesan alami Gua Koo.
Dari bibir gua, wisatawan dapat menyaksikan tebing tinggi berhias ribuan titik stalaktit membentang diantara kolam bening Gua Koo. Tempat ini sempat menjadi arena master cave diving. Namun sering waktu, warga melarang aktivitas cave diving di sana karena khawatir merusak sumber air minum warga.
Sebab, selain menjadi destinasi gua unggulan Provinsi Sulawesi Tenggara, Gua Koo oleh masyarakat Buton Tengah menjadi sumber air bersih (PDAM).
Banyak cerita mistik berkembang tentang Gua Koo. Sejumlah masyarakat diketahui masih menjalankan ritual adat bernama Katutuhanooe di Gua Koo.
Ritual penghormatan terhadap leluhur digelar setiap tiga tahun sekali dan menjadi tonton unik wisatawan. Adm
