LAJUR.CO, KENDARI – Praktik premanisme dengan aksi kempes ban kendaraan terjadi di dalam kawasan kampus UM Kendari. Mirisnya, kejadian ini malah menimpa kendaraan wartawan yang tengah meliput kegiatan UM Kendari pada Senin (15/8/2022).
Hari itu, beberapa media secara khusus diundang oleh Rektor UM Kendari pihak Humas UM Kendari DR Amir Mahmud yang ingin menyampaikan update penerimaan mahasiswa baru di kampus yang ia pimpin.
Namun, Rektor UM Kendari berhalangan hadir dan digantikan oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UM Kendari Mustam.
Mirisnya, usai gelaran konferensi pers, mobil yang ditumpangi wartawan Lajur.co yang terparkir di depan Islamic Center UM Kendari didapati sudah dalam kondisi kempes pada dua sisi ban di sebelah kiri.
Saat ditanya mengenai penyebab dua ban mobil yang dikempeskan, Arul yang ditengarai merupakan salah seorang petugas pengamanan di kawasan kampus UM Kendari justru balik menghardik wartawan. Dengan nada marah, ia mengatakan mobil tersebut sudah menghalangi jalur mobil rektor yang akan melintas.
“Ehh ,, Mobil Rektor mau keluar, kenapa juga kamu parkir di situ. Itu halangi mobil Rektor,” cetus Arul dengan nada tinggi.
Setali tiga uang. Security UM Kendari bernama Rahmat yang juga berjaga di kawasan kampus saat kejadian pun enggan meminta maaf. Ia ngotot. Kata dia, tak seharusnya mobil menghalangi mobil Rektor UM Kendari yang akan lewat di jalur itu.
Adu mulut sempat terjadi antara petugas keamanan UM Kendari dan jurnalis Lajur.co. Mereka menolak bertanggung jawab atas kerusakan ban mobil yang terjadi di lingkungan kampus UM Kendari.
Wartawan Lajur.co, Jeni mengatakan jika memang area tersebut tidak dibolehkan untuk parkir, security harusnya sejak awal tidak membuka portal dan mengijinkan kendaraan lain di luar milik orang nomor satu di UM Kendari melintas.
Adapun mobil yang diparkir, kata Jeni sejatinya masih menyisakan ruang bagi kendaraan lain melintas. Kendaraan yang ia tumpangi diparkir mepet ke sisi kiri sehingga masih ada ruang yang memungkinkan bagi kendaraan lain melintas.
“Kalau memang ada yang mau lewat, tidak mesti kan ban kendaraan kami yang dikempeskan Pak. Dua-duanya lagi. Kami datang dengan niatan baik karena telah diundang. Kami masuk karena sudah diberi ijin untuk parkir di sisi kiri dari security. Kalau sejak awal tidak dibolehkan, kita tidak akan masuk. Kami tidak masuk parkir sampai ke dalam karena masih ada kegiatan di tengah lapangan, dan security di atas sudah mengijinkan,” ulas Jeni.
Walaupun sudah mendapat penjelasan tersebut, petugas bernama Arul terus ngotot bahwa mobil jurnalis telah menghalangi mobil pimpinannya yang hendak melintas.
Jeni menyayangkan sikap petugas UM Kendari ini yang sama sekali tidak mencerminkan citra kampus sebagai pusat pendidikan islami dengan misi mengembangkan kepribadian akhlak mulia.
“Tapi kendaraan rektor kan sudah bisa lewat. Masa kendaraan kami juga harus dikempeskan hanya gara-gara sempat menghalangi. Dua ban lagi. Saya sudah jelaskan, kalau toh memang kendaraan rektor akhirnya bisa lewat, mobil kami jangan juga dikasih kempes begini. Dua ban lagi,” jelas Jeni.
Beruntung, salah seorang Humas UM Kendari langsung merespon cepat dan melakukan perbaikan setelah mengetahui ada kendaraan wartawan yang telah dikempeskan tersebut.
“Kami minta maaf, kami bertanggung jawab untuk memperbaiki,” ujar Humas UM Kendari. Adm
