LAJUR.CO, KONUT – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sulawesi Tenggara (Sultra), Ansar mewakilli Gubernur Sultra, Ali Mazi, bersama Bupati Konawe Utara, Ruksamin menggelar aksi penanaman mangrove di Desa Basule, Kecamatan Lasolo Kabupaten Konut, Kamis (30/12/2021).
Aksi penanaman pohon bakau yang merupakan program kemitraan antara Pemerintah Provinsi Sultra & Kabupaten Konawe Utara dengan PT Antam merupakan bagian tindak lanjut mengatasi dampak perubahan iklim global sebagaimana instruksi Presiden RI, Joko Widodo yang disampaikan pada KTT COP26 atau G20, 1 November 2021 di Glasgow Scotlandia.
Kadis DLH Sultra mengatakan menjaga hutan bakau tidak hanya menjamin ekosistem kawasan pesisir agar tetap lestari. Namun sangat penting untuk keberlangsungan kehidupan, kesehatan dan keselamatan manusia.
Terpenting, kata Ansar, hutan bakau berfungsi ganda sebagai bentuk action nyata mitigasi dampak perubahan iklim salah satunya menekan fenomena abrasi dan dampak buruk bencana tsunami.
“Dewasa ini perubahan lingkungan akan berdampak pada perubahan iklim merupakan ancaman terbesar bagi kehidupan manusia. Manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungan hidupnya, dimana lingkungan berperan aktif terhadap pemenuhan kebutuhan atau salah satu faktor penentu keberlangsungan hidup manusia dan salah satu lingkungan yang harus kita perhatikan kelestariannya adalah ekosistem lingkungan pesisir. Mangrove menyediakan makanan dan tempat tinggal ikan, udang, dan mahluk laut lainnya juga menyediakan tempat yang aman untuk bertelur.
Banyak ikan dan terumbu karang menghabiskan sebagian waktu mereka di hutan bakau, jadi hutan bakau mendukung kehidupan terumbu karang,” jelasnya.
“Bakau menyaring endapan dan tanah untuk menjaga air tetap jernih dan bersih untuk terumbu karang, bakau juga menyediakan rumah bagi burung dan hewan lainnya, maka dengan itu Mangrove sangat bermanfaat bagi lingkungan dan sekitarnya,” sambung Ansar.
Aksi penanaman bakau diharapkan bisa memantik semangat generasi muda agar ikut bergerak bersama menyelamatkan ekosistem hutan mangrove yang kondisinya kini kian susut.
Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh erosi, abrasi dan lain sebagainya, ujar Ansar, mendorong Pemkab Konut dan PT Antam berkolaborasi melestarikan keberlangsungan ekosistem pesisir melalui program tanggung jawab sosial penanaman mangrove.
“Perubahan iklim adalah ancaman besar bagi kemakmuran dan pembangunan global. Solidaritas, kemitraan kerjasama, kolaborasi global merupakan kunci.
Dengan potensi alam yang begitu besar, Indonesia terus berkontribusi dalam penanganan perubahan iklim, laju deforestasi terus signifikan, tumbuh dalam 20 Tahun terakhir,” jelasnya.
Indonesia diketahui telah melakukan rehabilitasi hutan mangrove seluas 600 ribu Ha serta 3 juta lahan kritis mulai tahun 2010 hingga tahun 2019. Sektor yang semula mengembang 60 persen emisi menjadikan Indonesia mencapai karbon nett selambat lambatnya tahun 2030. Keberhasilan program rehabilitasi mangrove dan jalan kritis di Indonesia diharapkan berkontribusi lebih cepat bagi nett zero emision.
Sebelum menutup sambutannya, Ansar memberi apresiasi terhadap prestasi yang diraih Bupati dan Wakil Bupati Konut serta dukungan penuh terhadap program pro lingkungan yang dicanangkan Pemprov Sultra dan pemerintah pusat.
“Program lingkungan ini sangat dukung kemajuan daerah kabupaten Konawe Utara khususnya dan Provinsi Sulawesi Tenggara umumnya. Saya juga mewakili Gubernur Sultra mengucapkan selamat Ulang Tahun Kabupaten Konawe Utara yang Ke 15, 2 Januari tahun 2022. Selamat bekerja dan berkarya,” pungkas Ansar. Adm