SULTRABERITA.ID, KENDARI – Jasad pekerja PT Virtue Dragon Nickel Industry ditemukan mengapung disekitar dermaga Morosi Kabupaten Konawe, Jumat sekitar pukul 16.15 WITA oleh tim SAR Gabungan.
Sehari sebelumnya, karyawan perusahaan tambang itu dilaporkan tenggelam usai melakukan perbaikan kapal tongkang milik PT VDNI.
BACA JUGA :
- Dua Nelayan Sempat Hilang di Perairan Karang Kapota Dievakuasi ke Wanci Dalam Keadaan Selamat
- Dayumin Sabet Medali di Hangzhou China Ditengah Minimnya Perhatian Pemda Sultra Pada Cabor Dayung
- Pekerja Swasta di Kendari Tewas Usai Tabrak Mobil Mahasiswi di U-Turn Lepolepo
- Empat Kabupaten di Sultra Siaga Bencana Hidrometeorologi, BPBD Imbau Pemda Gerak Cepat
- Diknas Sultra: Gaji Guru P3K Dicairkan Oktober Ini!
“Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban An Syaiful/laki/40 tahun yang dilaporkan tenggelam di dermaga smelter milik PT VDNI Morosi Konawe dalam kondisi meninggal dunia terapung dipermukaan sekitar 0,20 NM,” jelas Kepala Basarnas Kendari, Arif Sofingi, Jumat 5 Juni 2020.
Jasad korban kemudian dibawa menuju RS Bhayangkara Kendari. Tim menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap saat proses evakuasi jenazah korban tenggelam.
Selain Tim SAR, beberapa pihak turut membantu operasi pencarian korban seperti PT VDNI, Polsek Bondoala, BPBD Konawe dan aparat desa setempat
Dirilis Sultraberita.id, satu orang warga dikabarkan tenggelam di sekitar pelabuhan smelter milik PT Virtue Dragon Nickel Industri di Morosi Kabupaten Konawe, Kamis 4 Juni 2020. Korban diketahui bernama Syaiful (40 Tahun) hanyut sekitar pukul 15.00 WITA.
Insiden ini dilaporan langsung rekan korban, Diri Haryono sekitar pukul 16.40 WITA melalui Comm Centre Basarnas Kendari.
“Basarnas Kendari menerima info dari Bapak Didi Haryono salah seorang rekan kerja korban yang melaporkan bahwa pada pukul 15.00 Wita telah terjadi kondisi membahayakan manusia yaitu satu orang tenggelam di dermaga smelter PT Virtu Dragon di Desa Morosi Kabupaten Konawe,” ungkap Kepala Basarnas Kendari, Arif Sofingi, Kamis 4 Juni 2020.
Ia menjelaskan sebelum hanyut korban tengah melakukan perbaikan bagian bawah kapal tongkang milik perusahaan dengan menggunakan kompresor. Saat melakukan perbaikan itu, alat kompresor yang digunakan mengalami trouble.
Alhasil selang ditarik oleh rekan pekerja lain sementara korban Syaiful tidak muncul di permukaan air.
Tak menunggu waktu lama, pencarian dilakukan oleh pekerja setempat. Sayang, jasad korban belum berhasil ditemukan.
“Berdasarkan laporan tersebut di atas, pada pukul 16.50 Wita tim Rescue Basarnas Kendari diberangkatkan menuju LKK untuk memberikan bantuan SAR dengan menggunakan satu buah rescue car, ambulance, rubber boat beserta peralatan pendukung keselamatan lainnya,” jelas Arif. Adm