LAJUR.CO, KENDARI – Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali menunjukkan prestasi dalam bidang lingkungan hidup dengan mencatatkan Indeks Kualitas Air (IKA) tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data terbaru, Sultra memiliki nilai IKA sebesar 65.57, yang menempatkannya di posisi teratas nasional. Penilaian ini disampaikan dalam rangkaian acara Festival LIKE 2 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta beberapa waktu lalu.
Festival LIKE 2, yang dibuka langsung oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar, berlangsung pada Kamis (8/8/2024) di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan. Acara ini dihadiri oleh perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia, serta para pemangku kepentingan terkait lingkungan hidup. Festival LIKE 2 menjadi ajang penting bagi pemda dan pelaku usaha untuk berbagi informasi serta berkonsultasi mengenai masalah lingkungan di daerah mereka.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Sultra, Awaludin, turut hadir dalam kegiatan tersebut dan memaparkan perkembangan terbaru terkait kualitas lingkungan di Sultra. Dalam kesempatan itu, Awaludin menjelaskan bahwa Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Provinsi Sultra berada pada angka 80.41, yang masuk dalam kategori “baik”.
“Penilaian IKLH mencakup tiga parameter utama, yakni Indeks Kualitas Air, Indeks Kualitas Udara, dan Indeks Kualitas Lahan. Data sementara menunjukkan Sultra memiliki nilai IKLH 80.41, yang merupakan kategori baik. Sedangkan untuk Indeks Kualitas Air, Sultra mencatatkan nilai 65.57 poin, yang merupakan nilai tertinggi di Indonesia,” ujar Awaludin dalam keterangannya pada Senin (12/8/2024).
Selain mengikuti Expose Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH), DLH Sultra juga berpartisipasi dalam agenda Coaching Clinic yang diselenggarakan dalam Festival LIKE 2. Coaching Clinic ini memberikan kesempatan bagi pemerintah daerah dan sektor usaha untuk berkonsultasi secara langsung mengenai berbagai permasalahan lingkungan, khususnya mengenai emisi dan air limbah. Awaludin menjelaskan bahwa fokus utama DLH Sultra dalam konsultasi ini adalah terkait persetujuan teknis emisi dan pengelolaan air limbah, dua isu penting yang menjadi perhatian di tingkat provinsi.
“Coaching Clinic ini sangat bermanfaat bagi kami untuk mendapatkan panduan dan solusi terkait pengelolaan emisi dan air limbah di Sultra. Kami berharap dapat terus memperbaiki sistem pengelolaan lingkungan yang ada, agar kualitas lingkungan di Sultra dapat terus terjaga dengan baik,” tambah Awaludin.
Tantangan Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Berkelanjutan
Meskipun Sultra mencatatkan prestasi yang membanggakan, tantangan dalam pengelolaan lingkungan hidup tetap ada. Sebagai provinsi yang kaya akan sumber daya alam, Sultra menghadapi tekanan besar dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Pencemaran udara dan air, serta pengelolaan sampah menjadi beberapa masalah utama yang harus diatasi dengan cepat dan tepat.
Menurut data KLHK, pencemaran air masih menjadi isu utama di beberapa daerah di Indonesia, termasuk di Sultra. Untuk itu, peran DLH Sultra sangat krusial dalam menjalankan regulasi dan kebijakan yang dapat mengurangi dampak negatif dari kegiatan industri, pertambangan, serta aktivitas lainnya yang berpotensi merusak kualitas lingkungan. Selain itu, program-program pengelolaan air limbah dan emisi menjadi fokus penting dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.
Salah satu langkah yang diambil oleh DLH Sultra adalah meningkatkan kesadaran masyarakat dan sektor swasta terkait pentingnya pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab. Hal ini juga sejalan dengan arahan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, yang dalam pembukaan Festival LIKE 2 menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
“Masyarakat dan sektor swasta harus berperan aktif dalam menjaga lingkungan hidup. Pemerintah akan terus mengembangkan kebijakan dan program yang mendukung, namun dukungan dari semua pihak sangat diperlukan agar kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” kata Siti Nurbaya Bakar dalam sambutannya.
Langkah Menuju Pembangunan Berkelanjutan
Festival LIKE 2 yang mengusung tema “10 Tahun Kerja untuk Sustainabilitas” ini, merupakan platform bagi seluruh pemangku kepentingan untuk menunjukkan komitmen dan langkah-langkah korektif dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, iklim, kehutanan, dan energi. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis untuk mendukung keberlanjutan pembangunan di Indonesia, seiring dengan upaya mengurangi dampak perubahan iklim.
Dengan partisipasi aktif dalam Festival LIKE 2, DLH Sultra semakin memperkuat komitmennya untuk menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik dan berkelanjutan. Ke depan, Sultra bertekad untuk terus menjaga kualitas lingkungan hidupnya agar dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi masyarakat lokal, tetapi juga bagi generasi yang akan datang. Red