LAJUR.CO, KENDARI – Jelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) penjual bendera dan umbul-umbul merah putih khas perayaan 17 Agustus mulai menjamur di Kota Kendari.
Para penjual ini bahkan ada yang sengaja didatangkan dari luar wilayah provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pantauan media Lajur.co pada Selasa (2/8/2022), tampak penjual asal Sulawesi Barat (Sulbar) menata deretan umbul-umbul di pinggir Jalan Laode Hadi By Pass Kendari.
Ismail (29), salah seorang penjual bendera mengaku sudah mulai menjajakan dagangannya sejak 15 Juli lalu.
Setiap hari, Ismail bersama 34 orang rekannya memasarkan bendera merah putih di sejumlah tempat di Kota Kendari.
Sementara anggota yang lainnya berjumlah 7 orang menjadi pemasar bendera di Kabupaten Kolaka, Sultra.
“Sudah mulai dari tanggal 15 Juli. Tiap hari menjualnya, pindah tempat juga. Kadang di kota lama, wua-wua,” kata Ismail, penjual asal Sulbar.
Dalam kesehariannya, Ismail sendiri bekerja sebagai nelayan. Namun, sejak tahun 2020 jika menjelang bulan Agustus, dirinya sudah hijrah sementara ke Kota Kendari.
Bersama bosnya asal Kolaka, Ismail masuk ke wilayah Kendari, Sultra khusus untuk menjual bendera dan umbul-umbul.
“Hari-hari saya melaut. Tapi dari tahun 2020 saya masuk Kendari menjual bendera ini, stoknya dari sana,” bebernya.
Bendera yang dijual memiliki ukuran yang sangat bervariasi. Harganya pun berkisar mulai Rp.35.000, Rp. 45.000, hingga Rp. 50.000 keatas.
Selama dua pekan menjual, Ismail baru meraup omset sekitar tiga juta rupiah.
Penjualan bendera, lanjut dia, biasanya akan ramai pembeli saat mendekati pelaksanaan upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
“Akhir-akhir ini kurang. Ndak tau kalau dekat tanggal 17. Biasanya begitu,” tambahnya.
Dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya saat angka pasien Covid-19 masih meningkat, penjualan bendera justru ramai sejak bulan Juli.
“Lebih banyak yang kemarin. Orang luar daerah yang banyak beli kemarin. Masih bulan Juli sudah ramai,” tutupnya. Red