BERITA TERKININASIONAL

Kembali Naik, Ini Harga Terbaru Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite

×

Kembali Naik, Ini Harga Terbaru Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite

Sebarkan artikel ini
Foto Pertamina for Lajur.co

LAJUR.CO, JAKARTA – Harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi pada Rabu (3/8/2022).

BBM non-subsidi yang dimaksud adalah Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite.

Meski demikian, harga Pertamax, Pertalite, dan Solar yang merupakan 95 persen porsi BBM nasional tidak mengalami kenaikan.

Berikut rincian harga BBM non-subsidi terbaru hingga 3 Agustus 2022:

Pertamax Turbo
Rp 17.900
1. Aceh
2. Seluruh Jawa-Bali
3. NTB
4. NTT

Rp 18.250
1. Sumatera Utara
2. Sumatera Barat
3. Jambi
4. Sumatera Selatan
5. Bangka Belitung
6. Lampung
7. Seluruh Pulau Kalimantan
8. Seluruh Pulau Sulawesi
9. Papua

Rp 18.600
1. Riau
2. Kepulauan Riau
3. Batam
4. Bengkulu

Dexlite
Rp 17.800
1. Aceh
2. Seluruh Jawa-Bali
3. NTB
4. NTT

Baca Juga :  Serapan Anggaran APBD Sultra Baru 28,13 Persen: Diskominfo Tertinggi, Dinkes Terendah

Rp 18.150
1. Sumatera Utara
2. Sumatera Barat
3. Sumatera Selatan
3. Bangka Belitung
4. Lampung
5. Seluruh Pulau Kalimantan
6. Seluruh Pulau Sulawesi
7. Maluku
8. Maluku Utara
9. Papua
10. Papua Barat

Rp 15.500
1. Riau
2. Kepulauan Riau
3. Batam
4. Bengkulu

Pertamina Dex
Rp 18.900
1. Aceh
3. Seluruh Jawa-Bali
3. NTB
4. NTT

Rp 19.250
1. Sumatera Utara
2. Sumatera Barat
3. Sumatera Selatan
4. Bangka Belitung
5. Lampung
6. Seluruh Pulau Kalimantan
7. Seluruh Pulau Sulawesi
8. Papua Barat

Rp 19.600
1. Riau
2. Kepulauan Riau
3. Batam
4. Bengkulu

Penyebab kenaikan harga BBM non-subsidi
Sementara harga Pertamax dan Pertalite masih sama dengan sebelumnya, yaitu masing-masing Rp 12.500-13.000 dan Rp 7.650.

Baca Juga :  Corona Melandai, Nasabah yang Dapat Keringanan Kredit Sultra Juga Berkurang

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan, kenaikan BBM non-subsidi ini mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dunia atau ICP.

Hingga Juli 2022, harga rata-rata ICP mencapai 106,73 dollar AS per barrel, lebih tinggi 24 persen dari harga Januari 2022.

Kendati demikian, Irto menyebut kenaikan harga BBM non-subsidi ini tidak bisa menutupi kerugian dari penjualan Pertamax.

Sebab, angka kerugian dari penjualan Pertamax sangat besar.

Presiden Joko Widodo sebelumnya mengatakan, pemerintah telah memberikan subsidi untuk BBM sebesar Rp 502 triliun.

Krisis akibat pandemi Covid-19
Dengan besarnya angka itu, Jokowi mengeklaim tak ada satu pun negara yang sanggup melakukannya.

Baca Juga :  Buruan Beli Mobil Toyota, Ada Hadiah Mobil dan Umroh!

“Perlu kita ingat subsidi terhadap BBM sudah terlalu besar dari Rp 170 (triliun) sekarang sudah Rp 502 triliun, negara mana pun tidak akan kuat menyangga subsidi sebesar itu, tapi alhamdulilah kita sampai saat ini masih kuat ini yang perlu kita syukuri,” ujar Jokowi dalam acara doa dan zikir kebangsaan dalam rangka peringatan HUT ke-77 RI di halaman Istana Merdeka pada Senin (1/8/2022).

Menurutnya, besarnya subsidi tersebut tak lepas dari kondisi dunia yang sedang dilanda krisis akibat Pandemi Covid-19 dan invasi Rusia ke Ukraina.

Hal tersebut mendorong kenaikan harga sejumlah komoditas di dunia, tak terkecuali minyak mentah. Adm

Sumber : Kompas.com

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x