LAJUR.CO, KENDARI – Harga cabai rawit mengalami kenaikan harga yang sangat signifikan selama musim kemarau panjang yang melanda sejumlah sentra pertanian sayur di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Salah seorang pedagang di Pasar Panjang mengakui jika cabai rawit mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi selang beberapa waktu terakhir. Tak hanya cabai rawit, komoditi lain seperti jeruk nipis dan buncis juga mengalami lonjakan harga.
“Lombok, jeruk nipis dengan buncis itu yang harganya naik drastis. Bisa dibilang kalau lombok dari awal bulan 10 sampai bulan ini itu naiknya hampir 50%, sama dengan jeruk naik sekali dia, mungkin karena kemarau,“ ucap Ana salah satu pedagang Pasar Panjang, Selasa (7/11/2023).
Ana mengaku sebelum harga naik, ia biasa membeli cabai ke petani langganan pada kisaran berkisaran Rp25.000-Rp40.000 per kg. Namun kini harganya meroket menjadi Rp70.000 per kg.
“Dulu itu sebelum naik kadang harganya Rp25.000-Rp40.000 tidak sampai harganya Rp50.000 dulu, sekarang itu harganya Rp70.000 per kg itu modalnya kita disini,” lanjut Ana.
Alhasil, ia pun harus mematok harga tinggi ke pembeli. Harga cabai rawit ditingkat pembeli dibanderol mulai Rp75.000-Rp85.000 per kilogram. Anna mengaku hanya mengambil keuntungan sekian Rp5.000 per kilogram dari cabai rawit yang dijual.
“Harga yang saya jual itu tergantung kadang Rp80.000, Rp85.000, kadang juga Rp75.000 untung-untung sedikit, untung Rp5.000 jhi kasihan,” tutur Ana.
Laporan: Ika Astuti