LAJUR.CO, KENDARI – Pemerintah Kabupaten Buton Tengah (Buteng) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan melakukan pemantauan harga komoditas di pasar, sebagai upaya memastikan tidak terjadi inflasi di daerahnya. Sejumlah produk kebutuhan pokok memacu kenaikan indeks perkembangan harga (IPH) tertinggi di Buteng.
Produk yang memacu kenaikan IPH ini diantaranya beras kualitas medium, gula pasir, bawang merah dan bawang putih, minyak goreng, tepung terigu, udang, ikan kembung, susu bubuk, mie instan an jeruk serta pisang.
Beras kualitas medium tembus Rp14000 per satuan kilogram. Sedang untuk gula pasir bertahan pada harga Rp18000 per satuan kilogramnya. Kenaikan harga ini terjadi sejak awal Februari 2024 hingga menjelang masuknya bulan Ramadhan pertengahan Maret. Angka deflasi hanya terjadi pada komoditi cabai merah, cabai rawit dan daging ayam ras.
“Rilis BPS pada Minggu ke 4 Februari 2024, angka IPH Kabupaten Buteng adalah -1,731% (deflasi) terhadap kebutuhan pokok cabe rawit (-1, 551%), Daging ayam ras (-1, 471%) dan cabe merah (-0, 511%). Dibanding dengan IPH tanggal 19 Februari 2024 adalah -2, 320%,” kata Lukman, Senin (26/2/2024).
Sementara itu, ada dua jenis kebutuhan pokok dengan harga stabil yakni daging ayam broiler dan daging sapi. Menyambut momen ramadan nanti, Pemkab Buteng melakukan intervensi lewat program pasar murah sehingga harga-harga sembako seperti beras dan gula pasir berangsur normal.
Dinas Perindag Buteng menggelar pasar murah di semua kecamatan di wilayah Buteng untuk komoditas beras dan gula pasir. Pemerintah juga melakukan pengecekan harga setiap hari di pasar – pasar seperti dilaksanakan di Pasar Watolo, dan Pasar Lombe untuk memastikan pergerakan kenaikan harga sembako.
Upaya tersebut dilakukan agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhannya dengan harga terjangkau saat menyambut ramadhan. Red