SULTRABERITA.ID, KENDARI – Tahun 2021, Pemprov Sultra melalui Dinas Perhubungan Sultra merencanakan akan memoles kembali fisik Bandara Betoambari Kota Baubau sehingga bisa dilintasi pesawat jenis Boeing.
Dihadapan Gubernur Sultra, Ali Mazi, yang mengunjungi Bandara Betoambari, Sabtu (30/1/2021), Kepala Dinas Perhubungan Sultra, Hado Hasina memaparkan bagaimana rencana pengembangan Bandar Udara tersebut pada tahun ini.
Ia menuturkan panjang landasan pancu akan ditambah hingga 2500 meter. Begitu juga lebar runway pesawat dirancang diperlebar menjadi 46 meter.
“Targetnya bisa dilewati Boeing. Yang sekarang belum bisa karena panjang lintasan tindak memadai. Rencana panjangnya ditambah 2.500 meter, ” ungkap Hado.
Pemerintah sudah siap menganggarkan hingga Rp 400 miliar untuk pengembangan fisik bandara. Meski grand desain telah ready berikut anggaran, program ini tidak bisa berjalan jika Pemkot Baubau enggan membantu upaya pembebasan lahan perluasan bandara.
“Persoalannya adalah pembebasan lahan. Itu butuh sampai puluhan miliar kalau program pelebaran dan perpanjangan runway mau dieksekusi. Kita harapkan ada kolaborasi Pemkot Baubau bantu pembebasan lahan agar program ini bisa sukses,” urai Hado Hasina.
Terkait persoalan pembebasan lahan, Wali Kota Baubau, AS Tamrin menyatakan komitmen menyiapkan dana agar agenda perluasan Bandara berjalan cepat sebagaimana diharapkan Gubernur Ali Mazi.
“Pasti kita siap bantu,” singkat AS Tamrin dihadapan media Sultraberita.id usai paparan desain runway Bandara Betoambari yang dihadiri Gubernur Ali Mazi, Sabtu (30/1/2021).
Lebih jauh, pengembangan Bandara Betoambari diakui Hado sangat penting mengingat daerah tersebut menjadi titik transit pariwisata dan pusat bisnis.
“Peningkatan kualitas Bandara, sejalan dengan rencana induk pembangunan pariwisata di Sultra, KSPN Wakatobi. Kalau Bandara Betoambari sudah bisa dilalui Boeing tentu berefek pada ekonomi Kota Baubau juga. Arus transportasi udara jadi lancar,” pungkas Hado. Adm