LAJUR.CO, KENDARI – Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh setiap tanggal 5 Juni oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Tenggara (DLH Sultra) disambut dengan ragam aksi nyata mendorong kepedulian terhadap lingkungan. DLH Sultra ikut menggandeng instansi-instansi terkait serta pihak swasta sebagai minta strategis menjaga kelestarian lingkungan hidup sekaligus mendorong implementasi pembangunan berkelanjutan di Bumi Anoa.
Sejalan dengan tema Peringatan Hari Lingkungan Hidup tahun 2023 yakni “Solusi Untuk Polusi Plastik”, instansi yang digawangi DR Andi Makkawaru telah menjalankan serangkaian program khusus untuk menangani sebaran sampah plastik di Sultra sebagaimana instruksi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Dari sisi kebijakan, kata Andi Makkawaru, DLH Sultra telah mendorong terbitnya peraturan Gubernur terkait pengurangan sampah plastik pada awal tahun 2023.
Pergub tersebut diantaranya memuat ketentuan pelarangan pemberian kantong plastik terhadap konsumen saat melakukan aktivitas belanja di ritel modern.
“DLH Sultra juga sudah menuntaskan KLHS RPJPD (Kajian Lingkungan Hidup Strategis – Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah). Dokumen ini memuat 4 pilar yakni ekonomi, sosial kemasyarakatan, lingkungan hidup dan kelembagaan. Dokumen tersebut menjadi konsep kita untuk mencapai tujuan nasional 13 TPB (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan),” ulas Andi Makkawaru.
Adapun Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/TPB atau yang dikenal dengan sebutan SDGs memiliki tujuan mengambil aksi segera untuk memerangi perubahan iklim yang diantaranya dipicu oleh sampah plastik. Agar pembangunan berkelanjutan dapat dicapai, penting untuk menyelaraskan tiga elemen inti seperti pertumbuhan ekonomi, inklusi sosial dan perlindungan lingkungan hidup.
Khusus menanggulangi peredaran sampah plastik, DLH Sultra masif melakukan edukasi metode 3R yaitu Reuse, Reduce, & Recycle.
Sebagaimana diketahui, Indonesia sendiri telah berkomitmen untuk menetapkan target untuk pengurangan sebesar 30% dan penanganan sampah dengan benar sebesar 70% dari total timbunan sampah pada tahun 2025.
“Sekarang ini dimana-mana sampah plastik, ini jadi isu utama, untuk diuraikan butuh energi besar. Bank – bank sampah kita hidupkan, Pergub ini juga kita harapkan bisa mengurangi sampah plastik di masyarakat,” jelas Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sultra tersebut.
“Kita mengedukasi masyarakat juga agar terbiasa tidak menggunakan tas sekali pakai seperti plastik untuk kebutuhan belanja. Bisa menggunakan tas daur ulang yang bisa dipakai berkali-kali saat berbelanja,” sambung Andi Makkawaru.
Dalam kunjungan ke beberapa kabupaten di Sultra, DLH ikut membagikan peralatan persampahan untuk mendorong kinerja pemerintah daerah dalam hal penanggulangan sampah.
Masih dalam rangkaian Hari Lingkungan Hidup Sedunia, DLH Sultra tercatat telah melaksanakan aksi penanaman pohon mangrove. Aksi penghijauan kawasan pesisir ini turut didukung Gubernur Sultra Ali Mazi yang juga ikut turun gunung melakukan penanaman mangrove.
Ekosistem mangrove yang terjaga dengan baik disamping punya manfaat dari sisi mitigasi bencana kawasan pesisir, juga dapat membantu alam dalam mendapatkan kualitas udara yang lebih baik dan bersih.
Inilah mengapa DLH Sultra terus menggenjot program penanaman mangrove di Bumi Anoa dengan melibatkan berbagai stakeholders termasuk kalangan swasta.
“Yang lalu, kita melakukan aksi penanaman pohon dilaksanakan di sekitar wilayah PT DSSP Power Kendari,” jelas Andi Makkawaru.
Perusahaan ini, kata dia, merupakan yang salah satu perusahaan yang mendapat proper biru Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Proper biru merupakan hasil penilaian terhadap perusahaan yang mengelola lingkungan sesuai syarat atau peraturan yang berlaku. Red