LAJUR.CO, JAKARTA – Pemain utama di industri baja tahan karat terbesar ketiga di Tiongkok, Jiangsu Delong Nickel Industry Co tengah berada diambang kebangkrutan. Di Indonesia, Jiangsu Delong memiliki cabang usaha di bidang pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel.
Di antaranya seperti PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) yang berlokasi di Konawe Sulawesi Tenggara.
Mengutip Reuters, Jumat (2/8/2024) Jiangsu Delong didirikan oleh Dai Guofang pada 2010 lalu berbasis di Kabupaten Xiangshui di provinsi Jiangsu, di mana ia mengoperasikan tiga pabrik peleburan.
Jiangsu Delong diketahui memiliki kapasitas produksi baja tahan karat sebesar 5 juta metrik ton di China dan 2,5 juta di Indonesia. Adapun, pada tahun 2022, perusahaan mencatatkan pendapatan hingga 169,5 miliar yuan (US$23,4 miliar).
Dikabarkan, ekspansi besar-besaran yang dilakukan Jiangsu Delong di Indonesia menjadi salah satu penyebab perusahaan berada di ambang kebangkrutan. Terutama ketika sektor logam dan pertambangan di negara Asia Tenggara itu berkembang pesat.
Namun ekspansi tersebut diiringi dengan meningkatnya biaya dan anjloknya harga produk feronikel. Selain itu, perusahaan juga harus menghadapi kerugian keuangan yang disebabkan oleh usaha patungan di Indonesia dengan kepemilikan saham 48%.
Usaha patungan di Indonesia tersebut menyumbang kerugian bersih tahunan yang diperkirakan mencapai 1,8-2,2 miliar yuan.
Sementara itu, sejak awal bulan ini, saham Jiangsu Delong di anak perusahaan senilai lebih dari 4 miliar yuan telah dibekukan oleh pengadilan China.
Empat perusahaan yang dikendalikan oleh Kabupaten Xiangshui, di mana Delong berbasis, telah meminta pengadilan di sana untuk menyetujui restrukturisasi kebangkrutan untuk Delong dan tiga perusahaan terkait lainnya. Adm
Sumber : Cnbcindonesia.com