BERITA TERKINIHEADLINE

Rapat di Senayan, Hugua Sentil Insiden Bahaya Warnai Kunker Presiden Joko Widodo ke Sultra

×

Rapat di Senayan, Hugua Sentil Insiden Bahaya Warnai Kunker Presiden Joko Widodo ke Sultra

Sebarkan artikel ini
Momen Ir Hugua menyoroti kesiapan protokoler dan keselamatan presiden dalam rapat bersama di Komisi II DPR RI, Selasa (11/6/2024).

LAJUR.CO, KENDARI – Keselamatan presiden dan kesiapan protokoler menjadi sorotan Anggota DPR RI Fraksi PDIP Ir Hugua saat rapat kerja dan dengar pendapat bersama Menteri Sekretaris Negara, Menteri Sekretaris Kabinet, Kepala Staf Kepresidenan dan BPIP yang digelar pada Selasa (11/6/2024).

Ir Hugua mengatakan jaminan keselamatan presiden sebagai simbol negara sangat penting, terlebih di tengah tahun politik dan peralihan kepemimpinan nasional saat ini. Sebagaimana diketahui, beberapa insiden kecil mewarnai kunjungan Presiden Joko Widodo di Sulawesi Tenggara (Sultra) pada medio Mei lalu.

Baca Juga :  Ilmuwan Temukan Terobosan Penyerap Karbon Dioksida Pengganti Pohon

“Ada beberapa hal yang saya ingin sampaikan, menurut saya begitu urgent. Kasus di Kabupaten Konawe kemarin ketika presiden ke Sulawesi Tenggara. Saya pun tidak tau bagaimana protokoler dan sekuritinya sehingga ada seseorang yang menyusup masuk hampir menyentuh presiden dan hampir terjatuh,” kata Ir Hugua.

Saat itu, seorang mantan ASN di Kabupaten Konawe nekat menerobos barikade Paspampres dan mengganggu agenda keterangan pers disampaikan Presiden Jokowi di hadapan awak media. Orang tersebut muncul dari arah belakang dan sempat menarik Presiden Jokowi untuk mengadukan persoalan gajinya.

Baca Juga :  Wilayah Sultra Masih Akan Dilanda Hujan Lebat Hingga Akhir Mei

Sebelum insiden di BLUD RSUD Konawe itu, dua kejadian lainnya juga terjadi saat Presiden Jokowi berada di Kabupaten Muna. Helikopter ditumpangi RI 1 menyebabkan pohon tumbang saat mendarat di Helipad Alun-alun Raha. Akibatnya, sejumlah warga menjadi korban terkena cabang pohon tumbang dan harus mendapat perawatan medis.

“Pada saat presiden juga menuju pasar di Muna, tiang bendera mobil kepresidenan juga dicopot oleh masyarakat. Ini sangat berbahaya buat seorang presiden,” lanjut Mantan Bupati Wakatobi periode 2006 -2016 itu.

Baca Juga :  Tsunami Partai NasDem Sultra, 'Gerbong' Tina Nur Alam Dilengser

Menurutnya, keselamatan presiden harus menjadi atensi bersama agar selalu aman dalam penjagaan saat melakukan tugas-tugas kenegaraan. Red

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x