LAJUR.CO, KENDARI – Kehadiran Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadia di Rujab Gubernur Sultra usai menghadiri pelantikan Ketua KADIN Sultra, Selasa (30/3/2021) dimanfaatkan sebagai ajang curhat oleh Rektor UHO, Prof Muh Zamrun.
Dihadapan Menteri Jokowi dan juga Gubernur Sultra, Ali Mazi, Prof Zamrun mengungkap kondisi miris rendahnya angka kontribusi perusahaan tambang dalam upaya memajukan sektor pendidikan di Sultra lewat program beasiswa ke universitas.
Salah satunya PT Antam. Perusahaan BUMN ini disebut Prof Zamrun sangat pelit mengucurkan program beasiswa bagi masyarakat di Sultra.
Prof Zamrun mengatakan selama menjabat rektor, perusahaan plat merah itu hanya memberi kuota tak sampai 20 beasiswa pertahun bagi universitas terbesar di Sultra tersebut.
Guru besar yang kini tampil kembali dalam suksesi pemilihan Rektor UHO periode kedua itu mengklaim jatah tersebut terbilang sangat kecil untuk sebuah perusahaan tambang raksasa sekaliber PT Antam.
“PT Antam sudah puluhan tahun, tapi cuma berikan beasiswa mahasiswa tidak sampai 20 orang. Alokasinya sekitar Rp 500 juta. Itu bukan apa-apa kalau untuk sekelas Antam,” ucap Prof Zamrun pada Menteri Bahlil Lahadalia.
“Satu perusahaan kalau bisa 200 orang (beasiswa, red). Kalau 10 perusahaan sudah berapa ribu yang dapat beasiswa,” sambung Rektor UHO itu.
Peningkatan dana CSR dalam bentuk beasiswa, menurut Prof Zamrun akan mengurangi beban mahasiswa maupun orang tua siswa.
“UKT di UHO kalau dirata-ratakan paling mahal Rp 3 juta. Kalau misalkan 20 perusahaan bisa alokasikan Rp 500 juta di UHO, tinggal dihitung. Bisa-bisa gratis (UKT),” ucap Prof Zamrun.
Cuitan Prof Zamrun disambut positif Menteri Bahlil Lahadalia. Ia dengan tegas mengatakan akan mengundang PT Antam membahas keluhan disampaikan Rektor UHO tersebut.
“Saya akan undang Antam. Minta tambahan CSR. Jangan cuma 20 (beasiswa). Cuma sedikit itu,” cetus Bahlil. Adm