BERITA TERKININASIONAL

Survei BPS Ungkap 10 Juta Gen Z Menganggur, Berikut Penyebabnya

×

Survei BPS Ungkap 10 Juta Gen Z Menganggur, Berikut Penyebabnya

Sebarkan artikel ini
Survei BPS Ungkap 10 Juta Gen Z Menganggur, Apa Penyebabnya
Ilustrasi pengangguran Gen Z. Foto: Ist

Dari jumlah itu, kondisi menganggur didominasi oleh perempuan muda yakni 5,73 juta orang. Sementara sisanya 4,17 juta adalah laki-laki muda.

Rentang usia 15-25 tahun tersebut menunjukkan jumlah penduduk tersebut adalah Generasi Z. Lebih dikenal dengan Gen Z, generasi ini adalah orang-orang yang lahir pada tahun 1997-2012.

Merespons hasil survei tersebut, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah buka suara. Ia menegaskan bahwa alasan banyaknya Gen Z yang menganggur saat ini karena mereka dalam usia mencari pekerjaan.

“Itu biasanya mereka yang lebih banyak menganggur sedang mencari pekerjaan, mereka yang lulus sekolah, atau lulus kuliah. 24 Tahun itu biasanya sudah lulus S1 kuliah, kalau 18 lulus SMA,” ujar Ida, dilansir dari detikFinance, Selasa (21/5/2024).
Lulusan SMK Penyumbang Pengangguran Terbanyak

Baca Juga :  Menyoal Inflasi Konawe yang Terus Meroket, BI Sultra: Perbaiki Tata Niaga Beras

Dikatakan Ida juga, populasi pengangguran tersebut didominasi oleh lulusan SMK. Penyebabnya adalah ketidaksesuaian antara permintaan pasar tenaga kerja dan pendidikan.

“Saya kira yang terus didorong pemerintah sekarang, karena pengangguran kita ini terbanyak disumbangkan dari lulusan SMK karena memang terjadi miss-match,” jelasnya.

Menurutnya, pemerintah perlu terus mendorong pendidikan dan pelatihan vokasi. Sehingga tidak akan terjadi ketidaksesuaian antara kebutuhan industri dan pembelajaran di sekolah.

Ida menyebut pemerintah saat ini sedang berusaha menurunkan angka pengangguran. Salah satunya dengan menggandeng Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).

Baca Juga :  Ahmad P Balombo Bahas Eksekusi Masa Jabatan Kades 8 Tahun Saat Musrenbang Sultra

Lewat kerja sama dengan KADIN, Kemnaker melihat representasi pasar tenaga kerja beserta kebutuhannya. Para pengusaha yang terhimpun dalam KADIN diharapkan dapat membantu memetakan kebutuhan pasar kerja.

“Makanya pemerintah merumuskan Perpres 68 tahun 2022, ini adalah upaya kita mengurangi miss-match dengan merevitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi. Menyambungkan, menyinkronkan dengan pasar kerja. Ini adalah perpres kolaborasi karena menyertakan KADIN, yang tahu dunia kerja, yang tahu pasar kerja adalah teman-teman pengusaha,” jelas Ida.

Pengangguran Turun Sejak Covid-19 Reda

Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas, Maliki menyebut meski jumlah pengangguran masih tinggi, tetapi Indonesia telah mengalami penurunan setelah pandemi Covid-19 usai.

Baca Juga :  Kalah Dari Uzbekistan, Ketua PSSI Sultra: Timnas Indonesia Sudah Maksimal!

Angka pengangguran turun 0,97%. Di tahun 2023, jumlah pengangguran berada pada angka 22,5%.

“Jadi sebenarnya sudah turun 0,97%,” jelasnya, dilansir dari CNBC Indonesia, Selasa (21/5/2024).

Maliki menyampaikan pemerintah akan menjadikan data tersebut sebagai pijakan dalam menentukan arah kebijakan. Ke depannya, pemerintah akan terus mendorong kaum muda untuk memilih kegiatan yang lebih produktif, misalnya sekolah dan bekerja.

“Yang menjadi perhatian kami adalah bagaimana sebenarnya dengan jumlah itu kita bisa sebanyak-banyaknya masuk ke kegiatan produktif. Apakah itu masuk sekolah atau bekerja atau memang dia punya usaha tentunya kita arahkan ke sana,” ujar Maliki. Adm

Sumber : Detik.com








0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x