SULTRABERITA.ID, KENDARI – Pengusaha sekaligus mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menceritakan dampak pandemi virus corona (Covid-19) terhadap bisnis maskapai penerbangan perintisnya, Susi Air.
Susi mengatakan, pembatasan dan penutupan akses bandara di hampir seluruh wilayah di Indonesia membuatnya harus menutup operasional maskapai tersebut.
BACA JUGA :
- Wamen Pariwisata Jawab Pernyataan Wagub Hugua Soal Kendala Konektivitas Wisata di Sultra
- Duta Bahasa Sultra Tahun 2025 Dimenangkan Arnol & Aprilia, Berikut Daftar Jawara!
- Salut Acara Perpisahan Dikemas Sederhana, Hugua Guyur Bantuan Rp2,5 Miliar Untuk SMA 2 Kendari
- Terindikasi Judol, Kementerian Komdigi Blokir Situs PeduliLindungi
- Lagu “Kata Orang” Asal Sultra Raih Juara 1 Lomba Cipta Lagu Dangdut Nasional 2025
Akibatnya, semua penerbangan Susi Air pun dihentikan.
“Dari 180 penerbangan sehari, kini tidak ada sama sekali (penerbangan Susi AIr). Saya harus melakukan restrukturisasi pegawai, memikirkan biaya setiap pekan, setiap bulan,” ujar Susi dalam video conference, Jumat (5/6/2020).
Dirinya pun menceritakan, awalnya di bulan Januari hingga Februari telah berencana untuk melakukan ekspansi bisnis. Kala itu, Susi Air membuka lowongan untuk 200 orang.
Namun, ternyata iklim bisnis berubah sangat cepat akibat pandemi. Susi yang kala itu masih di Jakarta pun memutuskan untuk kembali ke Pangandaran.
“Saya mulai melihat dunia usaha yang mulai berguguran, saya pun mengisi waktu untuk membaca, mendengarkan, iklim usaha sudah kolaps. Di April, (pesawat) di setiap bandara mulai tidak bisa terbang ke mana-mana, hingga akhirnya Jakarta berhenti sama sekali,” ujarnya.
Sebelumnya, melalui akun Twitter-nya, Susi juga sempat mengungkapkan terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya.
Pernyataan ini dia lontarkan menanggapi PHK sejumlah pilot, salah satunya adalah maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Namun demikian, Susi tak mengungkap berapa banyak karyawan Susi Air yang terkena PHK.
“Kami pun sama harus merumahkan dan mem-PHK karyawan karena situasi memang tidak memungkinkan,” tulis Susi Pudjiastuti dalam akun Twitter pribadinya, Kamis (4/6/2020).
Susi beralasan, PHK harus dilakukan karena 99 persen penerbangan Susi Air dihentikan akibat pandemi Covid-19. Hanya tersisa 1 persen untuk penerbangan perintis yang mulai beroperasi minggu ini.
“Susi Air hampir 99 persen penerbangannya pun berhenti. Semua terkena dampak. Sebagian ya,” ungkap Susi. Adm
sumber: kompas.com
judul: https://money.kompas.com/read/2020/06/06/060500726/susi-pudjiastuti-kini-tak-ada-sama-sekali-penerbangan-susi-air?page=all#page2