LAJUR.CO, KENDARI – Multievent olahraga empat tahunan yakni Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 resmi dibuka pada Senin (9/9/2024). Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengirimkan atletnya pada 29 cabang olahraga (cabor) untuk bertanding di ajang tersebut.
Adapun salah satu cabor yang termasuk dalam kontingen Sultra yakni Shorinji Kempo. Shorinji Kempo Dojo Kota Kendari mengirimkan atletnya sebanyak 9 nomor punggung. Para Kenshi (sebutan atlet Kempo) turut menjadi bagian dalam perhelatan pesta olahraga nasional itu.
Meski berangkat membawa nama daerah Sultra, para atlet merasakan ironi bahwa tidak semuanya yang lolos PON ditanggung oleh pemerintah setempat. Dari 9 nomor yang lolos, tercatat hanya 5 nomor yang dibiayai pemerintah untuk berangkat ke arena pertandingan PON Aceh-Sumut 2024 itu.
“Anggaran yang dikasih hanya enam puluh juta enam ratus ribu rupiah. Dari 9 nomor yang ditanggung hanya 5 nomor. Sisanya swadaya sendiri Kempo ditambah pelatih dan pendamping. 7 Randori 2 Embu beregu dan berpasangan tidak ditanggung. Uang training center (TC) juga hanya 20 hari ditanggung,” ujar Pelatih Kempo Dojo Kota Kendari, Muchtar.
Lanjut Muchtar, porsi anggaran untuk akomodasi para atlet tersebut dinilai tidak cukup. Kenyataan ini berbanding terbalik dengan tuntutan yang diterima atlet di sejumlah cabor.
“Anggaran tersebut apa bisa cukup naik pesawat dan makan selama PON di ACEH dengan atlit 16 orang dan 4 pelatih dan pendamping. Alasannya tidak cukup anggaran. Lalu kenapa semua cabor digenjot untuk ikut pra-PON, setelah lolos malah sebaliknya tidak ada anggaran,” beber Muchtar.
Oleh karena itu, dirinya berharap pemerintah setempat dapat memberi perhatian serius kepada para atlet yang bertanding dan berjuang mengharumkan nama Bumi Anoa.
“Pemerintah Sultra tidak memperhatikan atletnya yang membawa nama daerah. Ketua KONI Sultra dan Gubernur Sultra harusnya memberikan perhatian terhadap atlet-atlet yang akan membawa nama Sultra. Kenyataanya malah sebaliknya,” pungkasnya.
Shorinji Kempo merupakan salah satu seni bela diri asal Jepang sejak tahun 1947 sebagai sistem pelatihan dan pengembangan diri. Secara umum, Kempo ini dilihat sebagai bentuk modifikasi dari bela diri Shaolinsi Kung Fu. Red