LAJUR.CO, KENDARI – Tiga kecamatan di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) telah difinalisassi menjadi Kawasan Agropolitan. Kecamatan tersebut mencakup Kawasan Agropolitan Lalolae, Mowewe dan Tinondo.
Penetapan ini, berdasarkan hasil rapat kooordinasi lintas sektor kementerian terkait rancangan Peraturan Bupati (Perbup) Kawasan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di Hotel Ayana Jakarta, Senin (4/12/2023). Rapat tersebut diikuti jajaran Fungsional Utama I, Direktur, Kasubdit Penataan Ruang Kementerian ATR/BPN.
Khusus Pemda Koltim diwakili Sekda Andi Muh Iqbal Tongasa, Ketua DPRD dan sejumlah anggota DPRD Koltim, pimpinan OPD terkait, tiga camat yang masuk dalam pilot project Kawasan Agropolitan. Sejumlah bupati dari berbagai provinsi di Indonesia diketahui ikut hadir dalam rapat tersebut.
Diakui Iqbal, penetapan tiga kecamatan agropolitan menjadikan pembangunan di Koltim dapat terpetakan dan arap pembangunan merata di seluruh wilayah.
”Harapan pemerintah agar pembangunan di Kolaka Timur, bisa terpetakan yang mana kawasan RTRW, dan dimana kawasan RDTR. Disamping itu, agar pemerataan program pemerintah, dimana ada keseimbangan bukaan hnya di wilayah selatan Koltim atau Ladongi dan sekitarnya,” kata Iqbal.
Ketiga kecamatan yang masuk RDTR Agropilitan tak masuk dalam area pemukiman warga dan memiliki area garapan potensial yang sangat luas. Sehingga, pemerintah bisa mengatur dimana penetapan lokasi terminal termasuk lokasi yang bisa masuk area perusahaan yang menopang ekonomi masyarakat.
Direktur Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruan/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) yang diwakili salah satu staf ahlinya telah menyampaikan, sekaligus mengingatkan Pemda Koltim agar penetapan kawasan RDTR agropolitan dimanfaaatkan sesuai peta perencanaan dan tidak beralih fungsi menjadi kawasan perumahan.
Kepala Bappeda Litbang Koltim Mustakim Darwis mengatakan dengan penetapan Kawasan Agropilitan, perencanaan wilayah di Koltim menjadi lebih terarah.
“Dengan adanya RDTR ini, dimana setelah RTRW kita selesai, lanjut RDTR Perkotaan Tirawuta, sekarang RDTR agropolitan Mowewe, Lalolae, Tinondo yang rampung. Kedepan, kita akan menyusun lagi RDTR untuk Lambandia dan Ladongi. Setelah semua dokumen perencanaan wilayah tuntas, pemerintah akan menjadikan Koltim dan ibukota kabupaten menjadi Smart City. Kita berharap, semoga RDTR yang selesai mampu memudahkan investasi, karena nanti terhubung dengan perijinan online (OSS) yang berarti memudahkan setiap perijinan investasi,” jelas Mustakim. Adm