SULTRABERITA.ID, KENDARI – Tradisi masyarakat menukar uang dalam bentuk pecahan kecil cenderung turun pada H-5 lebaran tahun ini.
Padahal, tahun-tahun sebelumnya animo masyarakat akan tradisi ‘tukar uang’ di bank begitu ramai. Bahkan di jalan-jalan aktifitas penukaran uang banyak diserbu masyarakat mendekati momen perayaaan Idul Fitri.
Mewakili Kepala BI Sultra, Suharman Tabrani, Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Sultra, Surya Alamsyah mengatakan turunnya animo masyarakat ini dikarenakan pandemi corona dan ekonomi yang sedang seret.
“Turun Mbak. Sampai Mei ini baru 46 persen. Beda dengan tahun lalu yang ramai sekali,” ujar Surya, Selasa 19 Mei 2020.
Bank Indonesia sendiri tetap membuka layanan penukaran uang bagi masyarakat kendati wabah Corona masih mewabah dimana-mana.
Sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus, Bank Indonesia menerapkan protokol khusus guna mencegah transmisi virus selama proses transaksi.
Sebelum diedar dalam bentuk pecahan kecil maupun besar, uang kertas lebih dulu disterilkan dengan disinfektan. Sementara uang yang masuk dari masyarakat melalui proses karantina selama dua pekan hingga dijamin bebas dari virus.
“Tetap dibuka pelayanan penukaran uang. Beberapa titik kantor cabang melayani penukaran uang jelang lebaran ini. Semua uang diedar dipastikan steril. Disemprot disinfektan dan dikarantina,” jelas Surya via video conference, Selasa 19 April 2020.
Skema penukaran uang juga lebih difokuskan pada lembaga perbankan. Total 80 titik disiapkan lembaga perbankan di Sultra untuk melayani aktifitas penukaran uang.
Demi menjaga prinsip social distancing, BI juga memberlakukan sistem penukaran uang secara kolektif per lembaga.
“Menjaga prinsip social distancing jadi kita melayani penukaran uang perlembaga secara kolektif. Yang lain dilaksanakan oleh lembaga perbankan. Jadi menekan antrian yang panjang,” pungkasnya. Adm