LAJUR.CO, KENDARI – Beberapa bulan lalu, aksi geng motor di Kota Kendari sempat ramai dan membuat resah masyarakat. Kekinian, tren aksi balap liar yang rerata dilakukan kalangan anak muda tersebut mulai surut.
Data Satlantas Polres Kendari menyebutkan, pada periode Ramadan 2024, penangkapan geng motor dilakukan Polresta Kendari mencapai lebih dari 200 unit motor perbulan. Tak tanggung-tanggung, dalam sebulan total knalpot racing dimusnahkan polisi dari aksi balap liar berkisar 156 unit.
“Yang paling banyak memang knalpot brong atau racing dari kasus geng motor yang kita amankan waktu bulan puasa lalu. Selain kenalpot brong, ada yang tidak punya plat. Untuk tindak kriminalitas lain tak masuk di Lantas. Kita rutin lakukan razia cipkon untuk tertibkan aksi balap liar makanya mulai turun sekarang,” kata Kasat Lantas Polres Kendari AKP Syahrul, Rabu (29/5/2024).
Pola razia geng motor dilakukan Polresta Kendari tidak berkutat hanya pada satu titik. Pengawasan dan penertiban dilakukan secara mobile lantaran pelaku balap liar sering berpindah lokasi begitu mengetahui ada aparat kepolisian yang tengah melakukan patroli.
“Kalau satu tempat, ini geng motor hafal situasi kalau ada polisi cepat-cepat bubar. Yang paling sering ditangkap di bagian bypass. Rata-rata anggotanya anak-anak usia 15-30an tahun,” ucap mantan Kasatlantas Polres Buton tersebut.
Dari hasil interogasi beberapa pelaku geng motor, kata Syahrul, para remaja rerata melakukan aksi balap liar karena hobi dan tergiur mengikuti tren alias ikut-ikutan. Beberapa mengaku melakukan aksi balap liar sekedar coba-coba.
Kata Syahrul, tidak adanya wahana memadai untuk menyalurkan hobi balap otomatif menjadi alasan para remaja melakukan aksinya di jalan umum.
“Sebetulnya bakat mereka ini bagus kalau disediakan tempatnya yang representatif. Jangan di jalan umum. Bisa jadi prestasi malah. Coba dari pemerintah mau sediakan tempat untuk balapan, anak-anak ini bisa kembangkan bakatnya ke yang arah positif,” ungkap Syahrul. Adm