LAJUR.CO, KENDARI – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djafar Harun Kolaka Utara sering dilanda banjir saat hujan deras mengguyur ibu kota Lasusua. Bukan kali pertama, banjir ini telah berulang kali terjadi dan menjadikan rumah sakit kebanggaan Bumi Patowanua tersebut sebagai langganan genangan air.
Merespons kondisi krusial tersebut, Wakil Bupati Kolaka Utara, H. Jumarding, langsung turun tangan melakukan penanganan darurat. Satu unit excavator dikerahkan untuk menggali bagian samping rumah sakit sebagai upaya menciptakan saluran air darurat ke titik terendah agar air tidak menggenangi fasilitas kesehatan vital tersebut.
“Beberapa hari ini saya banyak di luar daerah dan mendengar berita tentang banjir di RSUD. Kemarin sore saya langsung datang ke sini, bertanya ke pihak rumah sakit soal permasalahannya. Malamnya saya mulai berpikir mencari solusi darurat, dan hari ini kita undang Dinas PU untuk koordinasi teknis penanganannya,” jelas Wabup Jumarding saat meninjau lokasi, Senin (22/4).
Penanganan jangka pendek dilakukan dengan membuat kubangan penampungan air yang kemudian disedot dan dialirkan ke seberang jalan agar tidak kembali masuk ke area rumah sakit. “Kita cari titik terendah untuk tampungan air, lalu kita sedot dan alirkan lewat pipa ke seberang jalan, bukan langsung dibuang agar air tidak kembali ke sini,” ujarnya.
Untuk penanganan jangka panjang, Wabup Jumarding telah meminta Dinas PU membuat kajian teknis menyeluruh, termasuk opsi sistem drainase baru hingga kemungkinan relokasi rumah sakit.
“Drainase saat ini memang sudah rendah. Kita minta PU kaji semua kemungkinan. Kalau memang ke depan perlu relokasi, ya kita siapkan. Tapi tentu semua tergantung dari anggaran yang tersedia,” tegasnya.
Saat disinggung soal lokasi baru, Wabup mengaku belum ada titik pasti. Namun, Pemda terbuka untuk opsi relokasi jika itu menjadi solusi terbaik demi pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih optimal.
“Kalau kita bisa dapatkan anggaran, tentu kita ingin rumah sakit ini berada di lokasi yang lebih strategis, bebas banjir, dan mudah diakses. Tapi sekarang kita fokus dulu pada penanganan darurat dan kajian teknisnya,” pungkasnya. Adm