SULTRABERITA.ID, KENDARI – RSUD Bahteramas Sultra menunda sejumlah tindakan operasi di kamar bedah sejak kasus virus Corona merebak. Penundaan operasi ini hanya berlaku bagi pasien dengan riwayat medis tidak begitu gawat.
BACA JUGA :
- Lukman Abunawas Resmi Nakhodai LAT Sultra: Komitmen Jaga Budaya Tolaki, Dukung Kinerja ASR-Hugua
- Waspada! Warga RI Harus Cermat Peredaran Beras Oplosan
- Pilek yang Tak Kunjung Sembuh Bisa Jadi Bukan Flu Biasa
- Buka Festival Liangkabori, Hugua Puji Puji Dedikasi Kades Jaga Situs Warisan Prasejarah
- Kasus Anak Rabun Jauh Terus Naik, Diprediksi Capai 50% Populasi Dunia pada 2050
Informasi dihimpun sultraberita.id, ada delapan agenda operasi ditunda mulai tanggal 18 Maret- 23 Maret 2020.
Dikonfirmasi mengenai pembatalan jadwal operasi, Juru Bicara Covid 19, dr Ld Rabiul Awal membenarkan.
“Karena bukan operasi emergency atau urgen kami tunda dulu,” singkat dokter bedah yang juga berdinas di RS Bahteramas Sultra tersebut, Minggu 22 Maret 2020.
Ia membantah penundaan terkait aksi mogok sejumlah tenaga medis. Termasuk kekurangan alat pelindung diri (APD) di RS plat merah tersebut sebagaimana banyak tersiar.
Kebijakan ini, lanjut Dokter Wayong sapaan akrab, lebih pada tingkat kehati-hatian yang kini diterapkan oleh rumah sakit rujukan pasien Covid 19 di Sultra itu.
“Bukan kekurangan tenaga medis atau ada yang mogok. Ini sebenarnya lebih ke kebijakan umum. Secara nasional banyak yang begitu. Lebih pada faktor kehati-hatian,” jelasnya.
Kata dia, hanya pasien dengan kondisi emergency lah yang mendapat prioritas tindakan bedah.
Sebagai informasi, RS Bahteramas menjadi rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Sultra. Beberapa pasien dengan status PDP (pasien dan pengawasan) dan tiga pasien positif terpapar corona diantaranya masih menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RS Bahteramas. Adm