SULTRABERITA.ID, KENDARI – Pihak forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kendari menyatakan telah menyerahkan jenazah almarhum MN (29) Ojek Online (Ojol) yang ditemukan meninggal dunia di kamar kostnya, Sabtu 21 Maret 2020.
Saat serah terima ke pihak keluarga, rumah sakit memberlakukan protokol layaknya suspect corona pada jasad almarhum MN yang bermukim di Lorong Jeruk Jalan Kancil Kelurahan Anduonohu Kecamatan Poasia Kota Kendari.
Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19, dr La Ode Rabiul Awal menyatakan jasad almarhum disimpan dalam peti mati sebelum diserahkan secara resmi ke pihak keluarga, Sabtu (21/3) malam untuk dimakamkan.
Keluarga diminta tidak lagi membuka peti jenazah almarhum. Termasuk menyentuh langsung jasad saat prosesi pemakaman.
“Tadi malam sempat diskusi teman forensik. Jadi langsung dimasukkan ke peti jenazah. Diserahkan ke keluarga. Bahwa diharapkan peti jenazah tidak dibuka lagi. Langsung disholatkan dan dimakamkan,” ujar dokter Wayong.
Meski dokter mengklaim almarhum meninggal karena DBD (Demam Berdarah Dongue), namun jasad korban diperlakukan layaknya suspect corona.
BACA JUGA :
- Terlibat Kasus Pengeroyokan, Empat Mahasiswa Teknik UHO Diboyong Masuk Rutan
- Jangan Disepelekan! Penyakit Hipertensi Bisa Picu Serangan Jantung di Usia Muda
- Nekat Maling di Masjid Saat Salat Jumat, Pemuda di Kendari Ini Babak BelurĀ
- Kata Andap Soal Marak Konflik Tambang di Sultra
- Polisi Bekuk Mahasiswa Pelaku Pembacokan di Kambu, Punggung Korbannya RobekĀ
Kata, Dokter Wayong, keluarga diharap patuh terhadap anjuran dokter untuk tidak lagi membuka peti jenazah almarhum saat dikebumikan.
Sementara itu, sampel tenggorok korban diketahui telah diambil untuk diuji laboratorium memastikan apakah korban steril dari virus Corona.
Sampel tersebut kemudian dikirim ke Jakarta sambil menunggu hasil uji lab.
“Di Bhayangkara dilakukan pemeriksaan swab tenggorok. Dikirim ke Jakarta, diperiksa, tunggu hasil bisa 5-7 hari,” tulis dokter Wayong dalam pesan WhatsApp, Minggu 22 Maret 2022.
Kata dia, beberapa gejala medis dialami MN memang mirip pasien terpapar Corona. Inilah mengapa, rumah sakit memberlakukan protokol COVID-19 pada almarhum.
Sebelum ditemukan meninggal dunia di kamar kostnya, MN diketahui sempat memeriksakan diri di rumah sakit di Kota Kendari, 19 Maret 2020. Ia mengeluh mengalami batuk kering, demam tinggi, batuk dan flu.
Tak lama berselang, pria asal Wakatobi itu dinyatakan meninggal dunia. Saat menjemput jasad korban, tim medis memberlakukan SOP layaknya evakuasi korban suspect Corona. Adm