BERITA TERKINIKESEHATANNASIONAL

Kemendag Konfirmasi Indomie yang Mengandung Zat Pemicu Kanker di Taiwan Sama dengan yang Dijual di Indonesia

×

Kemendag Konfirmasi Indomie yang Mengandung Zat Pemicu Kanker di Taiwan Sama dengan yang Dijual di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi. Foto : Ist
LAJUR.CO, JAKARTA – Kementerian Perdagangan kembali buka suara soal temuan zat pemicu kanker dalam mie instan merk Indomie rasa ayam spesial oleh Departemen Kesehatan Taipei. Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi mengkonfirmasi bahwa produk itu adalah produk yang sama dengan yang dijual di Indonesia.

Ia menjelaskan produk yang ditemukan mengandung zat pemicu kanker itu bukan diekspor oleh distributor resmi, melainkan oleh individu-individu asal Indonesia. Alhasil, produk tersebut belum disesuaikan dengan standar dari Departemen Kesehatan Taiwan.

“Nah itu adalah Indomie yang standar Indonesia. Memang berbeda jadinya,” ujar Didi saat ditemui Tempo di kantornya, Jakarta Pusat pada Kamis, 4 Mei 2023.

Baca Juga :  Petani Yang Tenggelam di Sungai Ameroro Konawe Ditemukan Tak Bernyawa

Didi berujar apabila produk yang diekspor dari Indonesia berasal dari distributor resmi, seluruhnya sudah disesuaikan dengan syarat-syarat yang diminta oleh Taiwan. Termasuk penyesuaian standar kandungan etilen oksida yang memicu kanker ini.

Ihwal keamanan produk Indomie yang beredar di Indonesia, Didi mengatakan hal itu adalah urusan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Tetapi ia menekankan setiap negara mempunyai standar yang berbeda-beda.

Menurut dia, badan internasional telah memberi wewenang kepada setiap negara untuk menentukan sendiri standar kandungan dalam makanan dan minuman yang beredar. Sehingga, kata dia, antara Indonesia, Taiwan, Hong Kong, Singapura, Korea wajar apabila memiliki standar yang berbeda.

Baca Juga :  Safari Ramadan Gubernur Ali Mazi di Kolut, Bagikan Dana Hibah ke Masjid-masjid

“Jadi kami kalau mengekspor sebuah produk, terutama mamin (makanan dan minuman) itu akan menyesuaikan sendiri dengan standar permintaan negara setempat,” ucapnya.

Adapun etilen oksida yang ditemukan oleh otoritas Taiwan dalam Indomie itu disebut melebihi standar kesehatan yaitu 0,187 mg/kg (ppm). Sementara itu, The California Environmental Protection Agency (CalEPA) telah menetapkan paparan referensi penghirupan kronis pada tingkat 0,03 miligram per meter kubik (mg/m3).

Zat tersebut dinilai dapat menyebabkan kanker. Kasus leukemia dan kanker lainnya telah dilaporkan terjadi pada pekerja yang terpapar residu etilen oksida tingkat tinggi. Etilen oksida telah terbukti menyebabkan kanker limfoid dan tumor otak, paru-paru, jaringan ikat, rahim dan kelenjar susu pada hewan yang terpapar etilen oksida melalui inhalasi.

Baca Juga :  Gubernur Ali Mazi Kukuhkan Organisasi Himpunan Mahasiswa ITK Buton

Paparan gas etilen oksida dengan jumlah tinggi juga dapat mengakibatkan bahaya bagi tubuh, seperti iritasi pernapasan dan paru-paru, sakit kepala, mual, muntah, diare, sesak napas, dan sianosis. Paparan kronis berpotensi memicu terjadinya efek reproduksi, perubahan mutagenik, neurotoksisitas, dan sensitisasi. Adm

Sumber : Tempo.co

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x