LAJUR.CO, KENDARI – Sistem layanan pada Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (TIPD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari dikatakan aman dari gangguan ditengah ramainya pemberitaan soal peristiwa peretasan pada Pusat Data Nasional Sementara 2 (PDNS2).
Sebagaimana diketahui, sejumlah layanan di Kemendikbudristek seperti sistem pada penerima KIP Kuliah dikabarkan terdampak imbas dari adanya Ransomware.
TIPD IAIN Kendari sendiri memiliki sistem digital mandiri, sehingga sistem layanannya tetap aman. Sejumlah aplikasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan di lembaga pendidikan Islam negeri di Sulawesi Tenggara (Sultra) ini dikelola di server milik kampus terkait.
“Alhamdulillah tidak ada gangguan, karena kami menggunakan server sistem informasi digital sendiri di kampus, semua aplikasi kami dikelola di server sendiri,” kata Kepala TIPD IAIN Kendari, Ibrahim Iskandar, Senin (1/7/2024).
Untuk diketahui, serangan ransomware ke PDN ini terjadi sejak 17 Juni lalu. Ransomware bekerja dengan menonaktifkan Windows Defender (sistem keamanan) sehingga memungkinkan file berbahaya terpasang pada sistem.
Selain itu juga adanya penghapusan file penting, dan penonaktifan layanan yang sedang berjalan. Gangguan berlanjut pada 20 Juni di Bandara Internasional Soekarno Hatta yang berimbas pada layanan keimigrasian.
Sejumlah program atau layanan data di Kemendikbud ristek ikut terdampak imbas dari adanya gangguan Ransomware terhadap
Pusat Data Nasional Sementara 2 (PDNS2).
Salah satunya data penerima KIP – Kuliah yang merasakan imbas dari peretasan PDNS2 itu. Diketahui sebanyak 853.393 orang yang sudah melakukan pendaftaran KIP-Kuliah 2024 harus melakukan reclaim akun menggunakan NIK dan nomor induk siswa Nasional (NISN), serta mengunggah kembali dokumen dan data dukung pendaftaran KIP-Kuliah sebelum tanggal 29 Juli.
Sementara itu, pendaftaran KIP-Kuliah 2024 akan dibuka kembali mulai tanggal 29 Juli sampai 31 Oktober 2024. Hal ini tertuang dalam Surat Pemberitahuan Kemdikbud Ristek Nomor Manual 065/A.J5/LP.01.01/2024 terkait masalah PDN tertanggal 28 Juni 2024. Red
