SULTRABERITA.ID, KENDARI – Pemerintah Inggris ingin uangnya dikembalikan oleh China setelah 3,5 juta tes antibodi yang dibelinya dinilai tak akurat. Departemen Kesehatan Inggris mengaku tidak ada satupun alat tes yang dipesan dari produsen China pada Maret lalu, lulus saat pemeriksaan akurasi.
“Kami saat ini bekerja dengan beberapa perusahaan yang menawarkan tes antibodi dan mengevaluasi keefektifannya,” ujar juru bicara Departemen Kesehatan, dikutip dariDailymail.
BACA JUGA :
- KSOP Kendari Siapkan 26 Armada untuk Angkutan Mudik Lebaran 2025
- Ada 19 Nama di Kursi Pelantikan Pengurus Danantara, Ini Daftarnya
- Sambut Kunker ASR di Konawe, Bupati Yusran Akbar Dukung Penuh Program Maggot dan Mantu Gubernur
- Pengumuman! ASN Boleh Mulai WFA Hari Ini, Simak Aturannya
- Bazar QRIS IAIN Kendari, Sembako Dibanderol Hanya Rp6
Beberapa pemerintah Eropa telah menolak peralatan buatan China yang dirancang untuk memerangi virus Corona COVID-19. Sebelumnya Kementerian Kesehatan Belanda menarik 600 ribu masker wajah pada akhir Maret karena tidak cocok dan filternya rusak.
Spanyol mengalami masalah yang serupa dengan kit pengujian dari China ketika 60 ribu tes yang dibelinya tidak lolos akurasi. Bahkan Perdana Menteri Slovakia Igor Matovic, mengatakan sejuta alat tes dari China tidak akurat sehingga mereka langsung membuangnya di danau Danube.
Sebelumnya Irlandia mengeluarkan ultimatum ke China minggu lalu. Hal itu dikarenakan 20 persen dari Alat Pelindung Diri (APD) senilai 176 juta pound atau setara 3 triliun yang dibeli dari China tidak dapat digunakan oleh petugas kesehatan di garis depan.
Dr Bharat Pankhania, dosen klinis senior dari University of Exeter Medical School, mengklaim di tengah pandemi Corona banyak produsen asing yang menjual barang-barangnya di bawah standar.
“Kami sekarang terikat pada pembuatan asing yang dapat memasok dengan barang-barang di bawah standar pada saat krisis (pandemi Corona),” ujar Dr Bharat. Adm
Sumber: detik.com
Judul: https://m.detik.com/health/berita-detikhealth/d-4974179/alat-tes-corona-dinilai-tak-akurat-inggris-minta-china-kembalikan-uangnya