LAJUR.CO, KENDARI – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulawesi Tenggara (Sultra) menjawab alasan program optimalisasi penggunaan produk Aspal Buton di skala nasional belum juga mencapai titik klimaks jelang akhir masa jabatan Gubernur Sultra Ali Mazi.
Sebagaimana diketahui Ali Mazi acap kali menggaungkan agar Aspal Buton yang merupakan produk lokal Sultra dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Meski sudah ada dukungan regulasi dari pemerintah, faktanya Aspal Buton belum menjadi primadona dipakai untuk kebutuhan infrastruktur lantaran kalah saing dengan produk aspal impor.
Kepala Bappeda Sultra J Robert menyatakan Pemprov Sultra di bawah pemerintahan Gubernur Ali Mazi sudah melakukan berbagai upaya mendorong agar produk Aspal Buton lebih menggeliat.
“Aspal Buton ini bahkan dari zaman Gubernur Kaimuddin. Kalau bicara hilirisasi ini bukan hanya komitmen Pak Gubernur (Ali Mazi) tapi dari Presiden RI. Dukungan dari sisi regulasi, agar produk lokal tersebut menjadi tuan rumah di negeri sudah ada,” jelas J Robert diwawancarai Lajur.co di ruang kerjanya, Senin (7/8/2023).
Namun, lanjut Robert, ada hal teknis yang membuat pangsa pasar produk Aspal Buton kecil. Hal teknis dimaksud adalah riset yang belum optimal untuk menjadikan kualitas Aspal Buton setara dengan aspal cair.
“Regulasi hilirisasi harusnya didukung dengan fasilitasi riset yang optimal. Selalu ada alasan tidak menggunakan Aspal Buton karena kualitas. Nah, bagaimana agar Aspal Buton ini dibuat bisa sama dengan aspal impor sehingga dalam negeri mau beralih pakai Aspal Buton. Kalau riset belum optimal, belum ada formula membuat Aspal Buton setara aspal cair yang diimpor, pemanfaatan Aspal Buton akan terus ada kendala,” papar J Robert.
“Pemerintah pusat perlu memfasilitasi riset Aspal Buton. Riset ini yang kemudian menemukan formula bagaimana Aspal Buton sama dengan aspal impor. Jadi tidak ada alasan tidak pakai Aspal Buton karena kualitas setara,” sambung J Robert.
Ia berharap, kedepan pemerintah pusat punya program prioritas untuk melakukan riset terhadap produk aspal yang berasal dari Kepulauan Buton sehingga penggunaanya bisa lebih masif.
Di Provinsi Sultra sendiri diketahui total ada enam investor yang mengolah produk Aspal Buton. Diantaranya adalah Wika, PT Putindo Bintech, Kartika Prima Abadi dan Bumi Mitra Buton Abadi.
Penggunaan Aspal Buton dalam program infrastruktur Gubernur Ali Mazi, diakui J Robert telah diaplikasikan pada jalur Jalan Wisata Kendari Toronipa.
“Di jalur jembatan jalan Kendari Toronipa, itu sudah pakai Aspal Buton,” ucapnya.
Pemanfaatan Aspal Buton ini, lanjut J Robert sejati sejalan dengan program yang kini gencar digaungkan pemerintah yakni Bangga Buatan Indonesia (BBI).
“Aspal Buton inj asli buatan Indonesia. Tentu dengan menggunakan Aspal Buton sama hal kita mendukung penggunaan produk lokal Indonesia yang sekarang ramai BBI,” kata J Robert.